Jika memang benar maka kita memiliki 2 timnas U-19, setelah sebelumnya sewaktu KPSI dan PSSI masing masing pernah membentuk timnas senior, sehingga terdapat 2 timnas senior. Memang pembentukan timnas U-21 yang dikirimkan ke COTIF, bermaterikan pemain pemain yang masuk kategori U-19. Maka bisa disebut timnas U-21 saat ini adalah timnas U-19 B. Tetapi kali ini tim pelatih mempunyai waktu untuk evaluasi tim dan seleksi pemain pemain baru. Serta waktu persiapan yang lebih lama.
Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah memang diperlukan pembentukan 2 timnas U-19, dengan pelatih yang berbeda? Bagaimana jika Indra Safrie tertarik untuk mencoba salah satu pemain di timnas U-19 B? Atau bahkan menukar pemain timnas U-19 A dengan pemain dari timnas U-19 B. Lalu bagaimana jika timnas U-19 B meraih prestasi yang menggembirakan atau bahkan juara piala AFF di Vietnam?
Apakah lantas mereka diadu satu sama lain atau malah membentuk timnas U-19 hasil peleburan timnas U-19 A dan timnas U-19 B? Lalu siapakah nanti yang akan melatih timnas U-19 hasil peleburan tersebut?
Dan jika memang mereka berjalan masing masing, sampai kapankah bentukan timnas U-19 B? Apakah setelah turnamen AFF Vietnam mereka kembali berubah nama menjadi timnas U-21?
Kemudian bagaimana nasib Liga U-21 yang bulan ini saja sudah diundur ke awal September karena keikutsertaan mayoritas pemain Sriwijaya U-21. Apakah kemudian akan diundur kembali?
Kembali terasa ada kejanggalan dalam hal ini, memang ada benarnya timnas U-19 dengan waktu kurang dari dua bulan menuju Myanmar, tentu cukup riskan apabila memaksakan diri ikut serta dalam turnamen di Vietnam. Selain resiko cedera, dikhawatirkan mencapai peak performance di ajang tersebut, bukan di Piala Asia.
Tetapi mengapa harus memaksakan diri tetap mengikuti turnamen tersebut dengan menyertakan timnas U-21 yang berubah nama menjadi timnas U-19 B? Apakah juga menjadi ajang pemantauan pemain pemain yang tidak lolos seleksi timnas U-19 sebelumnya?
Apapun maksudnya, pasti ada yang menyiarkan siaran langsungnya.