Sebagai anak tunggal tidak jarang aku merasa kesepian, membutuhhan seorang kakak atau adik, namun lebih sering aku merasa senang dilahirkan sebogai anak tunggal, kasih sayang yang tidak terbagi menjadi alasannya, apapun yang diinginkan pun selalu dituruti.
Aku selalu merasa bahwa kehidupan Kami sempurna tanpa ada celah, walaupun aku hanya bisa bertemu ayah di weekend saja karena pekerjaannya yang menuntutnya untuk tinggal jauh. Setiap weekend kami selalu pergi bersama, bertiga saja, menghabiskan woktu saat ayah libur. Tapi kesempurnaan keluarga kami tidak bertahan lama, saat aku berumur 10 tahun sekitar kelas 4 SD ayah mulai jarang pulang, kami tidak berkumpul seperti biasanya. Setiap ayah pulang, ibu selalu mengajakku untuk kami menginap saja dirumah kakek, untuk menghindar dari ayah, selalu ada banyak pertanyaan  tentang apa yang terjadi, tapi aku terlalu takut untuk menanyakannya pada ibu.