Gaduh di kepalaku. Ribuan suara menyerbu saat aku sampai di pasar. Jejeran lapak di sini, tidak teratur. Ku gelar terpal yang kemarin roboh tertiup angin. Pemiliknya mengganti yang baru. Tidak apa-apa walau barang bekas yang penting gratis. Sampai di pasar aku bernyanyi, di selingi siulan.Karena mulai saat ini ku suka bernyanyi.
KEMBALI KE ARTIKEL