Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Keniscayaan

4 Maret 2013   04:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:22 83 0
Indonesia, suatu Negara tempat saya dilahirkan, besar dan tua.

Tahun 2013, setelah saya mengisi kehidupan lebih dari enam puluh tahun, saya merasakan ada sesuatu yang janggal mengenai hidup di-negeri ini. Bagaimana tidak janggal, bila lahirnya suatu ilmu pengetahuan baru, dianggap angin lalu, lahirnya sesuatu yang dapat merubah dunia dianggap lucu, invensi dianggap hantu. Invensi adalah sesuatu yang harus ditunggu kemunculannya, bila telah muncul harus disikapi dengan lebih arif dan seksama dalam menilai. Invensi tidak boleh diadu, invensi bukan inovasi, invensi harus didengar dan dibuktikan, karena mereka adalah benda nyata yang dapat berbicara sendiri dan memberi bukti kebenaran maupun kesalahan dirinya. Tipu namanya bila tidak mampu bicara, sebagaimana ocehan air jadi BBM, tidak kurang dari presiden yang memberangkatkan didampingi para mentri. Air tidak akan pernah mampu berbicara jadi BBM pada mesin konvensional. Ketidak seksamaan menilai inilah kata kuncinya, dengan kata lain emosional bukan pemain.

Inventor bukan koruptor, korupsi adalah kelakuan, sementara invensi adalah Hidayah. Hadiah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada umatnya yang ditunjuk untuk kemaslahatan umat lainnya. Tidak memandang perbedaan suku, bangsa, Negara dan agama. Suatu ilmu pengetahuan memungkinkan merombak, mendobrak dan melintasi batas kemapanan aturan yang ada dan telah dibuat sebelumnya. Tidak ada niat dari seorang inventor untuk ngacak-ngacak aturan dari kemapanan yang telah ada, bahkan keadaan dan kebutuhan-lah yang akan mengikuti suatu invensi, misal beralihnya mesin tik manual pada komputer. Invensi dulu, baru pemakaian, perubahan dan aturan.

Bila tidak dimulai, apakah kemapanan, penguasaan dan kemajuan dapat kita raih ?. Kata kuncinya adalah "kepedulian', peduli dulu baru kerja keras dan lama-lama akan mengerti juga, tapi kapan kita akan mulai ?.

Kita mundur ke tahun 1997, ketika saya menemukan suatu dalil: "Kehidupan yang dapat muncul dari benda yang tidak hidup". Dari dalil ini muncul rumus sederhana, sebagai berikut:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun