Sia-sia tajam tertancap dalam..perlahan tergerus genangan air..
Genangan yang tertampung terapung dari bebagai arah..
hilir berulang di titik hulu..
Semakin jelas luapan dan buih itu terlihat...
Aroma busuk meski sedikit perlahan tercium...
jutaan semerbak wangi menutupi,tetap terendus walau terendap..
jijik rasanya kalau terus mendekat..
terhina karena dihinakan sendiri..
Usia terlupakan ilussi dan fantasi..
hasrat mencoba hal baru,meski bangunan sudah terbentuk..
hitam menjadi semu...lalu berganti warna yang lain...
hati yang kokoh perlahan hancur termakan ego sendiri tanpa sadar diri..
ini harus segara..cepat...tentukan arah baru..
Iman berdampingan dengan kompas agar arah itu tepat..
atau tetap tinggal didalam genangan itu...
Berharap ada sedikit kehidupan yang lebih baik..
bersama meski perlahan memudar..
sampai DIA memanggil untuk pulang...