Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Di Juluki " Si Kamus Hidup "

11 Maret 2014   03:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:04 3 0
Sudah lama juga saya tidak menulis, jari-jari terasa kaku hehehe.
Kali ini saya akan membahas,budaya malas membaca yang kian meraja lela pada beberapa kerabat saya. Bukan 1-2 kali saya diminta atau di tanya mengenai beberapa hal oleh beberapa kerabat saya, mengenai referensi liburan atau menterjemahkan sesuatu dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Bukan nya saya merasa paling pintar atau benar atau sombong, saya senang kalau bisa membantu. Tapi kalau yang di bantu terlalu mengandalkan dan tidak mau berusaha, bukan kah itu malas?.
Contoh nya begini:
1. Ada yang Tanya, hotel murah,penerbangan murah,atau tempat yang menarik di kunjungi di Bali, saya akan jawab dan memberikan referensi sesuai pengalaman saya, atau biasa nya saya memberi info website yang sering saya gunakan untuk mencari hotel yang sesuai budget, atau rajin mengintip website airlines untuk mendapatkan harga tiket yang murah, kemudian orang yang bersangkutan menjawab “ malas buka-buka website, cariin dong hotel yang di bawah 500 ribu, sama tiket pesawat pp yang di bawah 1 juta” ini yang tidak bisa saya terima, kalau mau mudah bisa menghubungi biro perjalanan kan? Toh juga bukan saya yang akan liburan, bagaimana kalau hotel nya tidak sesuai permintaan, atau lokasi nya kurang strategis untuk rencana liburan nya. Lantas saya menjawab, “ aku sudah kasih cukup info, kalau tidak mau repot,hubungi travel agent” dan tidak berapa lama saya di cap sombong.
2. Suatu hari, seorang teman lama di Jakarta menghubungi saya via aplikasi line, mengirimkan pesan yang berisikan beberapa kata dalam bahasa inggris, untuk di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, saya lalu menjawabnya. Di karena kan perbedaan waktu 6 jam dari Jakarta dan tempat saya tinggal, lantas dia menjawab “ telat..kelamaan, udah tanya orang lain”, lalu saya membalas, kalau mau cepat, buka kamus,ada juga kamus online, dan jawaban nya seperti yang saya duga “ males buka kamus, kalau ada kamus hidup seperti kamu buat apa buka kamus”. Bukan nya saya sombong dan merasa paling pintar, bahasa inggris saya juga masih jauh dari sempurna, tapi kalau sekedar buka kamus apalagi sekarang sudah banyak kamus , terjemahan online saya masih tidak semalas itu.
Saya juga tidak rajin membaca, tetapi kalau saya di haruskan membaca untuk mendapatkan informasi yang saya perlukan, pasti saya lakukan, apabila masih memerlukan informasi setelah mencari tau sendiri, lalu saya bertanya kepada yang lebih tau,kalau mereka dengan mudah mengatakan saya sombong atau sok menggurui mereka, silahkan saja, setidak nya saya sudah membantu semampu saya.
Saya terkadang merasa sangat beruntung, hidup di generasi sekarang, banyak informasi yang saya butuhkan dengan mudah bisa saya dapatkan, dengan sedikit usaha melalui internet, tidak terbayang kalau harus hidup di jaman yang belum kenal internet dan TV, mungkin harus sering ke perpustakaan umum, dan rajin membaca Koran. Terima kasih kepada teknologi,hidup lebih mudah.
Saya terima kasih, kalau saja ternyata saya di juluki kamus hidup, sedikit bangga dan lucu, tetapi sekali lagi tidak lantas membuat saya besar kepala dan merasa paling pintar, saya menyadari si “ kamus hidup” ini masih harus banyak belajar, dan banyak kekurangan, atau mungkin julukan itu di tunjukan kepada saya, hanya untuk membesar kan hati saya, hanya hiburan semata, kalaupun demikian, tidak masalah, toh saya juga akan menjawab, apabila di tanya atau di minta tolong lagi,sesuai dengan kemampuan saya.
Mohon maaf apabila tulisan ini tidak berbobot atau menyinggung anda.
Salam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun