Ujian masuk perguruan tinggi telah berakhir, sehingga tinggal menunggu waktu pengumuman seleksi.Tepat pada bulan Juni tahun 2022 saya dinyatakan lolos seleksi UTBK danditerima di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selanjutnya, saya mengumpulkan data administrasi untuk daftar ulang. Setelah secara resmi menjadi mahasiswa baru belum lengkap rasanya apabila tidak mengikuti pengenalan budaya di kampus. Sepertihal nya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang mengadakan PBAK selama tiga hari.PBAK dilakukan di fakultas masing - masing, sehingga setiap fakultas memilikikeunikan tersendiri. Seperti hal nya fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Di setiap hari nya terdapat ketentuan - ketentuan yang berbeda seperti contohnya membuat tas ransel dari kardus bekas dilapisi kertas karton berwarna putih dan ungu serta slayer berbentuk segitiga berwarna ungu. Banyak mahasiswa yang merasa kesulitan saat membuat tas ransel tersebut, termasuk saya. Karena dalam membuattas ransel sudah ada ketentuan ukuran sehingga perlu mencari kardus yang sesuai.  Bagi anak rantau pasti nya terdapat kendala seperti saat mencari kardus bekas, mencari toko kain untuk membeli slayer ungu dan masih banyak lagi. Sehingga menurut saya ini merupakan pengalaman yang dapat dikaitkan dengan teori sosiologi imajinasi. Karena masalah tersebut tidak hanya dirasa kan oleh satu mahasiswa saja melainkan banyak yang merasa kan hal yang sama.
Saya mengenal teori sosiologi imajinasi dari artikel Teori Sosiologi Modern C. Wright Mills ProgramStudi Sosiologi UNS dan Permasalahan Sosial dan Imajinasi Sosiologis dari SMATarsius 2. Lalu apa yang dimaksud dengan teori sosiologi imajinasi itu? Menurut pemahaman saya teori sosiologi imajinasi merupakan sebuah konsep yang menyatakan bahwa masalah pribadi dapat dihubungkan dengan masalah bersama. Oleh karena itu Mills menyatakan bahwa teori sosiologi imajinasi dicetus kan agar dapat membedakan antara personal troble dan public issue. Mills juga menyatakan bahwa imajinasi sosiologi adalah kemampuan seseorang dalam menempatkan masalah pribadi dalam kerangka masalah sosial. Menurut Mills imajinasi sosiologis membantu individu menghadapi dunia sosial dengan cara melangkah keluar dari pandangan dunia mereka dan menjadi sadar akan peristiwa serta struktur sosial yang memengaruhi nya.Â
Seperti yang telah kita ketahui bahwa teori sosiologi imajinasi pertama kali dikenalkan oleh C. Wright Mills. Beliau merupakan seorang sosiolog kelahiran Texas pada tanggal 26 Agustus 1916. Mills menghabis kan masa Pendidikan nya di Universitas Texas untuk gelar sarjana serta master pada tahun 1939. Kemudian beliau melanjutkan pendidikan nya  di Universitas Wiscosin. Max Weber merupakan seorang sosiolog panutan Mills. Awal mula lahir nya teori sosiologi imajinasi dilatarbelakangi oleh kondisi sosial, ekonomi serta politik Amerika Serikat semasa berakhirnya Perang Dunia II. Teori ini lahir setelah ada nya teori elit kekuasaan berselang tiga tahun setelah nya. Di sisi lain, teori imajinasi sosiologi ini didasarkan pada realitas sosial (adanya kesenjangan) antara realitas sosial subjektif dan realitassosial objektif (berdasarkan konsep Berger dan Lachman) sosiolog lebih memperhatikan realitas sosial yang obyektif dan mengabaikan permasalahan individu. Padahal keduanya memiliki hubungan yang jelas satu sama lain. Namun,ada konteks sosial tertentu yang memunculkan teori kedua ini. Adanya stagnasi dalam komunitas akademis karena para ilmuwan suka mengenakan jas putihdengan  IBM di saku mereka, dan para ilmuwan tidak tahu apa pun tentang masyarakat atau sejarah yang dimiliki fisikawan. Perilaku pseudoscientific seperti itu lebih menyukai prosa bombastis dan menghindari penjelasan dan pemahaman tentang perilaku manusia dan masyarakat seperti para ahli teori besar (artinya para penulis Parsons)"(Mills, 1959, Poloma), 1987), Mills menyimpulkan para sosiolog pada saat itu disesatkan oleh angan-angan dan penjelasan masyarakat yang membingungkan, serta kehilangan kontak dengan realitas sosial. Kemudian selanjutnya beliau juga memiliki pandangan tersendiri terhadap keyakinan Veblen. Beliau menyatakan bahwa pendapat Karl Marx terdapat kesalahan dalam melihat kelas pekerja. Mills yakin bahwa masyarakat masih dalam keadaan pasif. Dalam teori sosiologi imajinasi ini Mills mengaitkan dengan prinsip psikologis dalam masalah sosiologis dan struktural.Karya Mills diantara lain adalah :Â