Suatu pagi, di kala jam kuliah, sambil bercanda seorang kawan memegang tanganku. Kawan ini dikenal gemar meramal nasib. Kuberikan saja telapak tanganku. Ia mulai meramal. Tak terlalu menyimak celotehnya. Ia katakan suatu hari seseorang dari negri sebrang, akan menjadi pendamping hidup.
KEMBALI KE ARTIKEL