Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Kontak

19 Agustus 2020   17:00 Diperbarui: 19 Agustus 2020   17:00 121 0
Manusia ini ibarat butiran-butiran yang berada di dalam tampah (nyiru) yang bermahnit. Karena gerakan tampah itu semua bergerak tidak menentu arahnya saling bersilangan semua bergerak tidak menentu arahnya saling bersilangan. Yang lahir di Surabaya, besar di Bandung, mati di Bombay. Yang lahir di New York, mati di Irian. Dalam perjalanan hidup ini manusia mulai membuat kontak dengan manusia lain. Mula-mula orang serumah, terutama ibunya, meluas ke kaum keluarga, lingkungan atau jiran dan seterusnya.

Ada yang kontaknya hampir-hampir abadi, yaitu dalam keluarga, meskipun kadang-kadang hanya tinggal sebutan saja. Kontak harus berunsur kasih sayang. Ada kontak keterpaksaan; misalnya antara murid dengan guru, buruh dan majikan, bawahan dan atasan. Kontak ini mungkin tak ada unsur kasih sayang sebab hanya berdasarkan saling membutuhkan atau yang sepihak berkewajiban dan sepihaknya berkeharusan.

Di sekeliling kita banyak manusia, tetapi belum tentu ada kontak yang baik. Pedagang dimana kita sering berbelanja, dengan adanya kontak tanpa hati, ia butuh uang, kita butuh barang. Didalamnya tidak ada hati. Di dalam kendaraan umum kita berjumpa dengan seorang Afrika, kita kontak dengan “Good morning” sedetik lagi kita masing-masing berpisah. Selama hidup mungkin kontak kita hanya satu kali itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun