Dalam skala yang lebih kecil, ada pula anak-anak sekolah lainnya yang sudah terlihat memiliki jiwa bisnis, meskipun penghasilannya tidak sebanyak yang didapatkan oleh Naya tersebut. Sebagai contoh, ada yang berjualan kue-kue kecil, es mambo, coklat, kerajinan tangan, dan lain sebagainya. Tentu saja penghasilannya tidak sebanyak seperti apa yang didapatkan oleh Naya, karena pemasarannya yang masih bersifat konvensional dan terbatas di dalam kelas atau sekolahnya saja. Namun demikian yang patut diapresiasi adalah jiwa pengusaha yang tertanam dalam diri anak-anak sekolah ini. Jiwa pengusaha pada diri anak-anak sekolah ini disebut dengan
Studentpreneurship.
KEMBALI KE ARTIKEL