Kuat itu tidak bisa bersanding dengan sabar. Kuat sering dikaitkan dengan kemampuan seseorang untuk melawan setiap tantangan yang muncul dalam hidupnya. Sedangkan sabar takkan jauh dari sikap lemah lembut dan bisa menerima apa saja yang terjadi tanpa mengeluh.
Tetapi ini hanya bagaimana aku melihat orang-orang disekitar. Bahwa yang sabar, akan sulit untuk menjadi kuat, karena selalu menerima apa saja yang terjadi pada dirinya. Begitu juga sebaliknya. Orang yang terbiasa menggunakan kekuatannya takkan mau diminta menerima situasi yang menyebabkan ketidakadilan pada dirinya begitu saja. Dia pasti akan berusaha untuk melawan sekuat tenaga dengan kekuatan apapun yang dimiliki. Tetapi belakangan, pandanganku mengenai hal itu berubah setelah membaca buah karya dari Seno Gumira Ajidarma yang bertajuk Drupadi, Perempuan Poliandris. Novel ini mulai beredar sejak 6 Januari 2017 dengan jumlah halaman yang terbilang tipis. Meskipun jumlah halamannya yang sedikit, novel ini telah memberiku perspektif baru tentang artinya kekuatan dan luasnya sebuah kesabaran.
KEMBALI KE ARTIKEL