Menjadi bekatik tidaklah mudah, Bapak Drajat harus melalui tahap seleksi ujian tertulis tentang tata cara mengurusi dan merawat kuda. Beliau menjelaskan bahwa peserta yang mengikuti pendaftaran menjadi bekatik di Keraton Yogyakarta berjumlah lumayan banyak. Karena semangat dan kerja keras ahirnya beliau lolos dalam tes tersebut. Setelah lolos beliau mendapatkan pelatihan kerja selama dua bulan. Hanya dengan gaji kurang dari satu juta rupiah beliau tetap mengabdikan diri bekerja menjadi Bekatik yang bisa dibilang pekerjaan tersebut cukup sulit dan membutuhkan tenaga yang ekstra padadahal usia beliau adalah batas usia angkatan kerja. Pengalaman pahit dalam bekerja sebagai bekatik pernah beliau rasakan yang paling terkenang adalah ditendang kuda dan mengalami luka memar pada kaki penyembuhanyapun memakan waktu sampai satu bulan. Sesungguhnya putra-putranya sudah melarang beliau untuk bekerja menjadi Bekatik namun beliau merasa kesepian sepeninggalan istrinya beberapa bulan yang lalu, alasan untuk mengisi waktu luang dan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat karena beliau pernah mencoba tidak melakukan kegiatan beberapa waktu dan ternyata hal tersebut membuat badan beliau menjadi tidak sehat.
KEMBALI KE ARTIKEL