Saya pun sudah beberapa kali mengajukan permohonan untuk menghapus akun saya kepada admin melalui email di kompasiana@kompasiana.com. Namun apa lacur, hingga kini permohonan itu tak ditanggapi.
Kompasiana pun ibarat jebakan yang memiliki pintu masuk tapi tak ada pintu keluar. Jadi hanya pemilik jebakan yang dapat menahan atau mengeluarkan korbannya (kompasianer).
Kondisi ini tentu saja tidak fair di alam demokrasi seperti sekarang. Karena setiap orang berhak untuk bergabung dalam suatu komunitas, begitu juga untuk keluar dari komunitas.