26 April 2010 02:41Diperbarui: 26 Juni 2015 16:35280
senyummu tiada menipis keraguan tatkala semu meramu satu dalam dada tak sepantasnya kau datang di saat aurora itu telah hilang dari dirimu yang tiada bintang bertandangkehadiranmu tak mampu lepaskan hasrat dengan jejaring sabar yang kian memudar di atas tepi aku telah kehilangan sayap-sayap asa dengan sikapmu yang melumat laraNamun kau tetap hadir di saat putih tak lagi hapuskan hitam di saat hatiku tak lagi berlabuh menantimu dalam kelam di saat rasa itu tak lagi menjamur di bilik hatiku yang terdalamNamun kau tetap enggan akui sikap yang mengumbar bara sepi di setiap penantian yang bertabur duri mengoyak harapan yang ku nantikan dahuluSudahlah, pergilah... tiada lagi arti yang kau tabuh menjamah rindu yang telah ku buang jauh setelah kau tak lagi pedulikan rasa itu dari dirikuaku kan mencoba berdiri walau rapuh aku kan tegak walau tidak sepihak menyulam mutiara harapan di tepi laut menatap indah senja yang larut jauhkan ku dari suram kalutMuhammad NurPengembara Jati Diri 24/04/10
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.