Sejak beberapa tahun lalu, nama
Butta Salewangang kerap dipakai sebagai nama pengganti untuk menyebut Kabupaten Maros di Sulawesi Selatan. Sebutan
Butta Salewangang ini terdiri dari dua kata dari bahasa Makassar, yakni;
Butta dan
Salewangang.
Butta berarti Tanah atau Daerah dan
Salewangang berarti Subur, Damai, Tentram atau Sejahtera. [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Panorama Maros *Foto: Ilham Halimsyah"][/caption] Jika diterjemahkan menurut bahasa,
Butta Salewangang diartikan sebagai; "tanah atau daerah yang subur dan damai dengan masyarakat yang tenteram dan sejahtera". Tertarik mencari tahu
mengapa Maros disebut Butta Salewangang, saya pun melakukan penelusuran media dan dokumen. Lalu menemukan cerita kalau sebutan ini bermula dari masa pemerintahan
Karaeng Loe ri Pakere, Raja pertama Kerajaan
Marusu' yang memerintah sekitar tahun 1471.
Karaeng Loe ri Pakere adalah
Tumanurung (manusia titisan dewa, yang hadir ke bumi tanpa dilahirkan) yang datang di wilayah yang menjadi cikal-bakal Kabupaten Maros ini. Sejak kehadiran
Karaeng Loe ri Pakere pemimpin Kerajaan
Marusu', tanaman tumbuh subur dan membuahkan hasil melimpah.
Karaeng Loe ri Pakere dalam memimpin senantiasa membangkitkan eksistensi kerajaan dalam mengemban amanah rakyat. Keadaan rakyat pun hidup aman, damai dan sejahtera, lahir-bahtin, karenanya daerah ini disebut "
Butta Salewangang; tanah atau daerah yang subur dan damai dengan masyarakat yang tenteram dan sejahtera".
[sumber bacaan: Menelusuri Makna Sebutan Butta Salewangang dan Mengapa Maros Disebut Butta Salewangang?]
KEMBALI KE ARTIKEL