Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

[ Edisi Hari Merdeka Indonesia ] Jalanan Merdeka (dari) Polusi, bukan Polisi

17 Agustus 2013   20:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:11 106 0
Mumpung belum ganti tanggal,  saya harus ya mengucapkan Selamat Hari Merdeka untuk Indonesia tercinta (harus gak sih ? )
Tapi setidaknya, saya harus (harus lagi deh) mengucapkan terima kasih banyak untuk jasa para pahlawan yang sudah rela mati demi bangsa.

Ngomongin Merdeka, saya mau berbagi pengalaman aktivitas pagi ini.

Tadi pagi saya berangkat untuk suatu keperluan, tiba-tiba saya dikagetkan dengan keadaan jalanan Surabaya, yang biasanya macet di daerah Kapasan, jalanannya lengang se-lengang-lengangnya. Terus waktu saya berangkat melewati jalanan arah ITC , masih saja lengang. Dilanjutkan perjalanan saya melewati RS ...(aduh maap saya lupa RS apa dari arah ITC) jalanan sepi, sampai-sampai setelah lampu merah yang biasa saya lewati, di tutup. Alhasil, saya harus jalan lain untuk putar balik.

Gak ketinggalan jalanan menuju arah Hotel Majapahit, yang biasanya lalu lalang mobil , sepeda motor, dan sahabat karibnya, mulai cuti sementara dari jalanan kota yang padat merayap. Sampai saya di daerah Pasar Kembang untuk beli pecel yang rasanya -menurut saya- uwenaak tenan. Rasanya sebanding deh dengan harganya. Tapi untuk yang masih punya duitnya senin kamis (udah kayak puasa sunnah) kayaknya belinya 1 bulan 3-4 kali aja deh. Biar gak bosen juga kan? (modus untuk berhemat)

Naah...back to Pasar Kembang ya. Disini nih perjuangan membeli pecel dimulai. Awalnya, sebelum masuk daerah Kedungdoro , saya bahagia tiada tara karena melihat jalanan lagi putus hubungan dengan asep (red : asap) motor. Tapi tapi tapi, tetap ada beberapa kendaraan kok, cuma memang volume kendaraan berkurang pesat sat sat. Eh...tiba-tiba saya dikagetkan (lagi) dengan adanya kemacetan tersembunyi di daerah Pasar Kembang. Byuuuh...Bangunan Fly Over yang belum jadi, tetap jadi salah satu kendala Pasar Kembang macet. Akhirnya saya harus merelakan hati saya yang tadi bahagia sekali, sekarang turun sedikit level bahagianya menjadi bahagia aja (hahaha) karena bertemu asap motor  yang saya kira udah putus hubungan sama jalan raya di tanggal 17 Agustus 2013.

Setelah merayakan macetnya perjuangan menuju Pecel Pandegiling, akhirnya saya sampai lah di tempatnya. Dan saudara-saudara tau apa yang terjadi, saya adalah orang terakhir yang kebagian 1 bungkus pecelnya, karena setelah saya selesai membayar, rolling door warung pecelnya ditutup.  Saya bernafas lega hahaha.

Jalanan Merdeka dari asap kendaraan dan saya Merdeka karena kebagian 1 bungkus nasi pecel yang enaknya gak karu-karuan ( red : tak tertandingi )

Ica , 17 Agustus 2013

Edisi Merdeka Indonesiaku

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun