Kita sama sama meneriakkan peduli, fokus berkinerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, demi kemajuan Indonesia, Kita semua mempunyai visi misi dan tujuan yang sama hanya cara yang kita tempuh mungkin berbeda, Layakkah kita berseteru, dengan saling sindir, menghujat, fitnah atau pun harus membongkar aib pihak lain, di depan media, atau khalayak ramai?
Kita tak pernah menunjukkan kedekatan hati kita satu sama lalin sebagai anak bangsa.,justru kita malah memperkeras suara kita, menegaskan langkah langkah kita dengan sindiran, hujat bahkan fitnah dengan membuka aib seseorang tokoh yang dihormati di muka awak media,
Wahai politikus dan pendukungnya, dengan tindakan tindakanmu yang seperti itu,bukan saja dirimu telah memberikan pelajaran politik yang tidak baik untuk rakyat, tapi juga hilangnya rasa malu di dirimu pada rakyat. Padahal rakyatlah yang akan menjadi tujuan akhir dari visi misimu itu, rakyat yang akan memilihmu sebagai pemimpinnya kelak.
Aku teringat dengan pernyataan teman, bahwa kritiklah dengan bijak demi kemaslahatan rakyat pemimpin yang sedang berkuasa, tapi hormatilah mereka ketika turun dari tahta, dan hormatilah juga bagi mereka yang bersiap siap nai ke mimbar penguasa sebagai penggantinya.
Marilah kita introspeksi diri, turunkan emosi dan ego , lalu samakan visi misi dengan saling mengingatkan satu sama lain, saling menguatkan tali persaudaraan antara anak bangsa. Karena dalam persaudaraan kelebihan merupakan kekurangan pada pemimpin yang lain, dan kekurangan merupakan kelebihan pada pemimpin yang lain. Mari kita amalkan 4 pilar yaitu 4 penyangga yang menjadi panutan dalam keutuhan bangsa indonesia yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar, Bhineka Tunggal Ika, NKRI. sehingga kita mampu kepada kepribadian bangsa Indonesia yang selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong dalam menciptakan surga di tanah airnya sendiri.
Mari kita kuatkan persatuan, kesatuan dan persaudaraan kita, jangan biarkan pihak lain atau orang asin gmengambil kesempatan pada tiap tiap pergantian kekuasaan, Mari kita wujudkan dengan satu langkah kecil satu hari tanpa hujat, untuk menghilangkan polusi polusi pendapat baik yang ada di media elektronik, cetak dan media sosial, Sehingga nantinya kita mampu melakukan politik santun yang lebih mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan negara, daripada kepntingan pribadi atau pun golongan.