Bunyi senjata memekikkan telinga, “Sial! Gak sesuai sasaran.” Sujito mengeluh dan berbalik ke markas Aki milik Jepang. Ia duduk sambil mengusap keringatnya sambil menarik kursi berkaki besi yang mengerinyit di lantai, “
Itadakimasu!” sahut seluruh prajurit Heiho dengan membungkuk 90 derajat. Seluruh prajurit mengangkat rahang seakan tersenyum bahagia karena mereka mendapat makanan yang cukup dari pemerintah Jepang, suatu hal yang sangat berbeda pada saat masa penjajahan Belanda.
KEMBALI KE ARTIKEL