Flamboyan, Karang Setra, Cemara, Cihampelas dan tentu saja Wastukancana, pengerjaan gorong-gorong yang katanya sudah tidak dirawat selama 10 tahun menjadi alasan banyaknya trotoar dibongkar dan sisi kanan-kiri jalan menjadi acak-acakan. Pengerjaan perawatan ini tentu saja membuat macet semakin luar biasa. Â Rinai hujan senantiasa mengiringi saat itu. Â Jadi ingat lagu anak-anak yang dipopulerkan kembali oleh Tasya.
"Libur tlah tiba.... Libur tlah tiba...."
Macet!
Macet!
Macet!
Setidaknya itu lah yang terjadi jika musim liburan tiba. Apalagi menjelang akhir tahun, terjadi migrasi besar-besaran kendaraan menuju Lembang, Dago, ke arah Bandung utara dsk. Jumlahnya sangat dahsyat dan di hari H libur akan terjadi kemacetan dua arah. Sebagai penduduk lokal (warga kota Bandung) tentunya musim liburan tiba akan sangat menyiksa.
Gorong-gorong, banjir  yang diakibatkan karena tidak tertib dalam urusan sampah, lampu lalu lintas yang mendadak mati jika hujan tiba. Entah kenapa lampu lalu lintas suka ikut-ikutan. Selalu begitu,  memperkeruh keadaan menjadi super macet . Pada tanggal 24 itu giliran lampu lalu lintas ke arah Leuwi Panjang sepertinya matot hingga area sana macetnya abis-abisan. Memang sih, populasi mobil memberikan konstribusi yang tidak sedikit pula. Jika diperhatikan lalu lalang kendaraan kebanyakan kendaraan pribadi. Kendaraan umum yang di dominasi warna hijau menyempil diantara mobil type SUV atau family car warna putih, silver dan hitam. Tumpah ruahnya kendaraan pribadi ini, bisa jadi bukti kalau orang Indonesia itu kaya. Harga kendaraan dinilai cukup murah (atau terjangkau), jadi jangan risau kalau BBM naik juga.
Begitulah sedikit kisah kota Bandung di musim liburan tiba. Meskipun sangat menyiksa, kami tetap senang karena banyak berkunjung, Â kota ini bisa dinikmati banyak orang. Semoga nanti Bandung tidak terkenal sebagai kota wisata macet ya...
Happy Holiday
Selamat menikmati kota Bandung..... Â Selamat Menempuh Tahun Baru.
Di Bandung