Kenapa?
Karena aku punya akun di situs jejaring sosial masa kini. Aku add si dia si itu si ini. Kirim wall basa-basi “thanks udah confirm”, lalu mulailah komunikasi sok kenal sok dekat.
Aku merasa aku jadi makhluk paling aneh sebumi. Menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk chat dengan kakak kelas di kampus. Rame. Tapi kalau ketemu, sumpah mati gaya. Memalingkan muka, dan mentok pura-pura tak ada dia di depan mata. Dan bodoh, aku kenal semua teman SMAku malah gara-gara si situs yang punya jutaan pengguna ini. Dulu sok jaim, sekarang sok asik. Payah!
Banyak yang jadi manusia maya dan memiliki hidup yang maya pula karena si situs. Seolah mereka tak punya kehidupan yang jelas-jelas ada di hadapan mereka. Manusia maya beraninya di belakang layar. Padahal banyak hal yang bisa mereka pelajari di nyata mereka. Bukan hanya tentang kata-kata yang tak punya mimik dan ekspresi dan akhirnya menimbulkan berbagai persepsi.
Lihat! Nyatanya banyak si situser yang pembual. Mereka menggombal, merayu dan merajuk. Tak tahunya kamu di culik, lalu diperdagangkan. Banyak yang dibawa lari. Entah kemana mereka perginya. Sedang si orang tua hanya tersedu lalu lapor polisi dan akhirnya jadi headline media. Aaaaahhhh.. bodohnya aku. Mau-maunya kenal dengan orang antah barantah. Meladeni mereka dan melayani kata-kata cintanya.
Harusnya aku tahu..
Ini kan cuma mayaku, dan aku masih punya nyataku.
Dasar situs sialan!!!!