Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Bank Jateng Tuan Rumah Panen Rejeki BPD Periode Ke 1 Tahun XXIII-2012 Tanggal 27 September 2012

25 September 2012   08:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:44 322 0

Undian Nasional Tabungan Simpeda pada setiap periodenya akan diperuntukkan bagi 587 penenang dengan hadiah utama Rp 500 juta, kemudian hadiah kedua Rp 100 juta untuk 4 pemenang, hadiah ketiga Rp 50 juta untuk 26 pemenang. Hadiah keempat Rp 5 juta untuk 26 pemenang, hadiah kelima Rp 2,5 juta untuk 26 pemenang, hadiah keenam Rp 2 juta untuk 52 pemenang, hadiah ketujuh Rp 1,5 juta untuk 104 pemenang, dan hadiah kedelapan Rp 1 juta untuk 345 pemenang. Hal ini tentunya memberi peluang besar bagi nasabah yang kini mencapai 5.792.758 penabung untuk dapat memenangkan setiap hadiahnya.

Seperti periode sebelumnya, perhelatan Undian Nasional Tabungan Simpeda yang dihadiri oleh seluruh jajaran direksi BPD seluruh Indonesia ini juga akan dilangsungkan Seminar Nasional BPD-SI pada pagi harinya. Kemudian Pada malam harinya dilangsungkan pengundian Undian Nasional Tabungan Simpeda. Untuk kali ini perhelatan Undian Nasional Tabungan Simpeda akan dilaksanakan di Lawang Sewu.

Selain program customer rewards yang dihelat secara nasional, masing-masing BPD dari Aceh – Papua juga menggelar beragam program rewards secara lokal yang ditujukan untuk nasabah setia tabungan Simpeda dengan hadiah miliaran rupiah sesuai dengan kebijakan masing-masing BPD.

Lebih dari sekedar program rewards tersebut, Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia terus berkomitmen untuk tampil sebagai pemimpin di daerahnya masing-masing. Komitmen ini semakin kuat sejak dicanangkan BPD Regional Champion (BRC)oleh Bank Indonesia melalui 23 paket kebijakan di bidang moneter dan perbankan pada tanggal 21 Desember 2010 yang lalu, bank-bank pembangunan daerah (BPD) terus-menerus membenahi diri agar dapat lepas dari bayang-bayang perbankan nasional dan menjadi motor bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

Ketua Umum Asbanda, Bapak Eko Budiwiyono yang juga selaku Direktur Bank DKI menjelaskan bahwa; Ada tiga pilar yang menjadi fokus perhatian BRC, yakni pertama ketahanan kelembagaan yang kuat, BPD berkomitmen untuk meningkatkan permodalan, meningkatkan efisiensi guna mencapai tingkat profitabilitas yang memadai didukung sehingga dapat memberikan kredit denga suku bunga yang kompetitif kepada masyarakat.

Kedua, dalam perannya sebagai agent of regional development, BPD menargetkan porsi yang lebih besar untuk kredit pada sektor-sektor produktif dan meningkatkan fungsi intermediasi, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui kerja sama dengan BPR, baik melalui linkage program maupun menjadi APEX bank.

Pilar ketiga, sebagai bentuk peningkatan kemampuan melayani kebutuhan masyarakat, BPD akan memiliki program standardisasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ditunjang perluasan jaringan kantor untuk mendukung terwujudnya sistem keuangan yang inklusif (financial inclusion) dengan meningkatkan akses seluas-luasnya ke masyarakat setempat melalui penciptaan produk dan jasa yang semakin variatif dan unggul.

Hasil nyata dari keseriusan BPD menuju Regional Champion dapat dilihat dari berbagai aspek kinerja BPD yang terus meningkat. Saat ini BPD seluruh Indonesia (BPD-SI) secara aset nasional hingga Juni 2012 mencapai Rp 368.35 Triliun atau tumbuh sebesar 27,20% dibanding periode Juni 2011 dengan modal disetor telah mencapai sebesar Rp18 triliun per posisi Juni 2012 atau tumbuh sebesar 29,07% dibanding periode Juni 2011.Dari sisi Aset BPD-SI saat ini menempati posisi terbesar ke- 4 setelah Bank Mandiri, Bank BRI, danBank BCA. Kekuatan aset BPD seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa apabila BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi potensi kekuatan yang solid dalam kancah persaingan industri perbankan nasional serta dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal bagi perekonomian nasional, khususnya di daerah.

Dana Pihak Ketiga (DPK) BPD-SI periode Juni 2012 mengalami pertumbuhan yang signifikan, yakni 30,78% atau menjadi sebesar Rp 307.33 Triliun dibanding periode sebelumnya, Juni 2011. Total Kredit yang disalurkan BPD-SI hingga Juni 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 22,35% atau menjadi sebesar Rp 192.95 Triliun dibandingkan periode Juni 2011.

Pertumbuhan kinerja BPD-SI lainnya sebagai bentuk dari keseriusannya dalam upaya menjadi BPD Regional Champion juga terlihat di kinerja Deposito, Tabungan dan Giro. Deposito BPD-SI periode Juni 2012 tumbuh 31,35% atau sebesar Rp 116.32 triliun dibanding periode sebelumnya Juni 2011.  Giro BPD-SI hingga Juni 2012 tumbuh 28,32% atau sebesar Rp 128.44 triliun dibandingkan periode sebelumnya, Juni 2011. Kemudian dari kinerja Tabungan Simpeda, BPD-SI terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, di mana pertumbuhan jumlah nasabah Tabungan Simpeda periode Juni 2012 sebesar 5.792.758 penabung meningkat sebanyak 642.000 penabung atau sebesar 12,5% dibandingkan periode Juni 2011 sebesar 5.150.758 penabung. Kemudian dari jumlah nominal (saldo) periode Juni 2012 sebesar Rp 26.904 triliun atau meningkat sebesar 28,56% dibanding periode Juni 2011 sebesar Rp 20.298 triliun.

Dari sisi NIM BPD secara nasional hingga Juni 2012 rata-rata sebesar 7,51%, NPL rata-rata 0,75%, dan CAR rata-rata 17,54%. Guna mendukung dan menyukseskan program pemerintah sebagai upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan serta meningkatkan Sektor Riil dan memberdayakan UKMK, 26 BPD-SI per Juni 2012 telah menyalurkan KUR sebesar Rp 1,768 triliun dari target sebesar Rp 5.098 triliun. Jumlah kumulatif debitur yang mendapatkan kredit hingga Juni 2012 sebanyak 23,149 nasabah.

Selain itu, Asbanda juga menggarap skema kredit usaha mikro (KUM) dengan  Saving Banks Foundation for International Cooperation (SBFIC) dari Jerman. KUM saat ini sudah di diimplementasikan di beberapa wilayah seperti Bank Sumut, BPD DIY dan Bank Kalbar. Ketiga BPD ini menyiapkan plafon kredit sebesar Rp Rp.178.268 miliar. Hingga Juni 2012, penyaluran kredit mikro mencapai Rp 157.817 miliar ke 6.421 nasabah dengan rasio kredit bermasalah (NPL) sekitar 0,53%.

“Dengan prestasi dan pertumbuhan kinerja BPD secara nasional maupun lokal saat ini, BPD BPD-SI optimis mampu menjadi garda terdepan pembangunan ekonomi daerah untuk mendukung program Pemerintah menciptakan lapangan kerja sehingga dapat menigkatkan taraf hidup masyarakat daerah yang secara kolektif akan menurunkan tingkat kemiskinan secara nasional dan meningkatkan kesejahteraaan bangsa,” tegas Ketua Umum Asbanda

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun