Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Hai Calon Mahasiswa, Perhatikan Hal Berikut Agar Kuliah Mudah Kerja

7 April 2020   13:14 Diperbarui: 7 April 2020   13:35 114 7
Jujur saja bahwa setiap orang pasti mengharapkan bisa memperoleh kerja setelah tamat sekolah. Pekerjaan yang layak dan gaji yang sesuai. Keinginan tersebut merupakan harapan setiap mahasiswa pula yang kini duduk di bangku kuliah.

Namun terkadang yang terjadi tidak selalu seindah apa yang diharapkan. Bahkan pula sering bertolak belakang dengan yang dicita-citakan. Lulus kuliah terpaksa menganggur karena tidak ada peluang kerja yang bisa diambil.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa seseorang yang sudah lulus kuliah, padahal bergelar sarjana namun tidak mudah dapat kerja.

Kurang tepat memilih kampus

Tidak banyak orang perhatikan bahwa sistem pendidikan nasional kita terdapat beberapa model.

Khusus untuk perguruan tinggi kita mengenal dengan apa yang disebut pendidikan akademi, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi.

Semua model pendidikan tinggi tersebut memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing. Meskipun dari sisi jenjang tidak terdapat perbedaan yang mencolok.

Memilih kampus yang tepat memang sangat tergantung pada tujuan masing-masing. Biasanya terkait juga dengan pandangan  mereka akan masa depan yang dituju. Ini soal keyakinan pribadi dan cita-cita.

Tidak memiliki kompetensi

Kompetensi adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.

Di dunia kerja kompetensi merupakan modal utama setiap pencari kerja atau angkatan kerja untuk diterima oleh perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

Kompetensi tersebut menempati posisi teratas dalam perangkingan calon tenaga berkualitas.

Lihatlah prospek kerja kedepan

Anda bisa mencari lebih banyak informasi dari para pakar dibidangnya terkait dengan bagaimana prospek kerja pada sektor yang ingin dimasuki.

Rajin-rajinlah browsing di internet dan membaca tren kemajuan dunia 3 hingga 5 tahun kedepan.

Sebab dinamika dunia kerja selalu berubah-ubah mengikuti perubahan zaman. Perubahan dunia sering diawali dengan sebuah pemicu sebagai fenomena baru. Misalnya perubahan teknologi.

Perubahan teknologi yang semakin canggih seperti saat ini telah berdampak terhadap sektor pasar kerja, baik dampak positif maupun negatif.

Oleh sebab itu mahasiswa yang sudah memilih sebuah model pendidikan di perguruan tinggi tertentu harus menyesuaikan kembali dengan perubahan lingkungan eksternal tadi.

Jangan sampai justru memilih jurusan yang sudah jenuh di pasar atau ilmu yang dipelajari tidak up to date sehingga tidak dibutuhkan lagi oleh penyedia kerja.

Kenali sistim belajar dan kurikulum

Aspek terpenting yang jarang diperhatikan oleh calon mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi yaitu sistim belajar dan kurikulum yang diterapkan.

Padahal kedua hal tersebut merupakan tindakan proses yang dilakukan oleh sebuah kampus untuk menghasilkan kualitas lulusannya.

Sistem belajar yang ditawarkan oleh kampus pun sangat beragam tergantung pada sumber daya dan inovasi yang dimiliki. Ada kampus yang sangat technoligize dan ada juga yang masih sangat sederhana.

Namun yang perlu dilihat adalah semua sistem belajar atau sistem perkuliahan yang diterapkan harus dapat menjawab kebutuhan pasar kerja dan sesuai dengan visi misi pribadi mahasiswa.

Begitu pula aspek kurikulum juga harus dimengerti dengan baik sebelum memutuskan kuliah disuatu kampus. Untuk informasi detil kurikulum bisa diperoleh pada bagian akademik.

Standar KKNI dan SKKNI

Kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi adalah Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional, dan sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran (learning outcomes) nasional, yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia nasional yang bermutu dan produktif.

Bagi sistem pendidikan vokasi ditambah dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan.

SKKNI dirumuskan dan dikembangkan bersama dengan stakeholder seperti Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Industri. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan industri sebagai pengguna lulusan.

Program magang

Cikal bakal seorang lulusan merintis kerja dan karir dimulai dengan kegiatan magang. Magang dilakukan oleh mahasiswa pada tahun akhir kuliah.

Perguruan tinggi vokasi yang memberikan kesempatan magang kepada mahasiswanya memperoleh banyak manfaat yaitu mereka akan memiliki pengalaman kerja dan dapat menolong mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan sesuai dengan passion.

Disisi lain perusahaan atau industri tidak butuh banyak waktu untuk melatih para lulusan baru (fresh graduate) begitu mereka diterima kerja.

Dunia usaha butuh lulusan yang siap kerja dengan keterampilan-keterampilan inti yang dimilikinya. Keterampilan-keterampilan tersebut diajarkan di kampus dan diperkaya saat program magang.

Kurikulum pendidikan vokasi secara spesifik memiliki karakter yang mengarah kepada pembentukan keahlian dan kecakapan lulusan yang berkaitan dengan teknis pekerjaannya.

Beberapa poin itulah yang perlu dipertimbangkan oleh calon mahasiswa yang ingin kuliah mudah kerja.

Meskipun itu juga bukanlah sebuah jaminan namun paling nggak kita sudah mempertimbangkan segala sesuatunya dengan baik dan rasional. (*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun