Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Rendah Hati Adalah Salah Satu Sarana untuk Mencapai Kemuliaan

24 Februari 2020   12:50 Diperbarui: 24 Februari 2020   12:51 1831 1
Salah seorang bijak berkata: "Buah daripada qana'ah (menerima apa adanya) adalah kesejahteraan, dan buah daripada tawadhu' (rendah hati) adalah di sayang orang, dan rendah hati adalah salah satu sarana untuk mencapai kemuliaan".

Ada sebuah kisah, diceritakan bahwa Al-Muhallab bin Abu Shufrah, seorang kapten tentara Al-Hajjaj.

Pada suatu hari dengan berpakaian sutera menampakkan keangkuhannya dalam perjalanan, kemudian Mutharrif berkata kepadanya: "Wahai hamba Allah, cara jalan yang seperti itu dimurka oleh Allah dan Rasul Nya".

Al-Muhallab lalu berkata: "Apakah kamu belum mengetahui siapa aku?".

Mutharrif menjawab: "Aku mengetahui siapa kamu. Kamu diciptakan dari mani yang keji, dan kelak akan menjadi bangkai yang busuk dan menjijikkan, dan di antara keduanya itu (maksudnya selama hidup di dunia) kamu selalu membawa kotoran (tahi) kemana-mana".

Mendengar yang demikian itu, Al-Muhallab langsung merubah cara jalannya.

Seorang cendekiawan pernah berkata: "Kebanggaan seseorang yang beriman adalah dengan Tuhannya, dan kemuliaannya dengan agamanya. Sedangkan kebanggaan orang munafik adalah derajat (pangkat) nya, dan kemuliaannya dengan harta kekayaannya".

Sikap rendah hati berbanding terbalik dengan sikap sombong. Al-Faqih menerangkan bahwa sombong itu termasuk perangai orang-orang kafir dan firaun.

Sedangkan sikap rendah hati adalah termasuk akhlak para nabi dan orang-orang shalih.

Rasulullah Saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Umar ra. Bahwasanya ia berkata: "Pokok daripada sikap rendah hati adalah memulai mengucapkan salam kepada setiap muslim yang kamu jumpai, merasa senang duduk di mana saja didalam majelis, dan tidak senang bila disebut-sebut kebaikan dan ketakwaannya".

Allah mencintai orang-orang yang merendahkan diri, dan kecintaan Nya kepada orang kaya yang merendahkan diri lebih dalam.

Oleh karena sikap rendah hati merupakan akhlak para nabi dan orang-orang shalih, maka Rasulullah Saw sangat menganjurkan agar kita dapat bersikap merendah kepada mereka yang rendah hati.

Sebaliknya, kita juga dianjurkan untuk bersikap sombong pula bila melihat dan mendapati orang-orang yang bersikap sombong.

Sabda Rasulullah Saw:

"Apabila kamu melihat orang-orang yang merendah, maka merendahlah kamu kepada mereka; dan bila kamu melihat orang-orang yang sombong maka bersikaplah sombong kamu terhadap mereka, karena yang demikian itu merupakan penghinaan dan kehinaan buat mereka dan merupakan shadaqah bagi kamu". (HR. Ibnu Umar ra). (*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun