Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Farid Wajdi Ibrahim Mantan Rektor UIN Ar-Raniry: Islam Agama yang Membawa Kedamaian

23 Mei 2019   12:36 Diperbarui: 23 Mei 2019   12:54 20 1
Dari asal katanya, Islam itu bermakna sejahtera dan damai. Artinya Islam itu adalah agama yang sejahtera, tentram, dan damai. Hal ini bisa dilihat dapat berbagai macam terminologi yang membahas tentang Islam pasti kita akan temukan Islam selalu kaitannya dengan sejahtera dan damai.

Penjelasan tersebut disampaikan Prof. Farid Wajdi Ibrahim mantan Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh saat menyampaikan ceramah ramadhan di Masjid Babul Maghfirah Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Rabu, 22/05/2019.

Menurut Farid ketiga unsur sebagai arti Islam itu mencirikan karakter Islam itu sendiri. Sehingga seyogyanya tidak ada umat Islam yang hidup tidak sejahtera, tidak ada daerah atau negara Islam yang tidak damai.

Meskipun demikian kita sebagai rakyat Aceh patut berbangga hati karena Aceh merupakan satu-satunya provinsi yang menjalankan Syariat Islam di Indonesia. Tidak ada di daerah lain ataupun provinsi lain yang sama dengan Aceh.

Walaupun menurut hasil survei sebuah lembaga penelitian yang menempatkan daerah paling Islami di Indonesia adalah Bali atau Denpasar sedangkan Kota Banda Aceh hanya peringkat ke 17.

Padahal jika kita lihat jumlah penduduk Aceh hampir 100 persen adalah pemeluk agama Islam, dan budaya serta kebiasaan hidup sehari-hari masyarakat pun tidak terlepas dengan nilai-nilai Islam, lalu mengapa bukan Aceh sebagai daerah paling Islami?

Lebih lanjut Farid Wajdi Ibrahim menguraikan itulah karena variabel yang digunakan oleh lembaga itu dalam melakukan penelitiannya adalah bagaimana kondisi dan situasi di daerah tersebut dengan kesejahteraan, keamanan/kenyamanan, dan kedamaian. Dan sebetulnya bicara Islam sama dengan bicara tentang ketiga kriteria itu.

Sebagai contoh, di daerah Bali atau Denpasar mungkin tingkat kesejahteraan masyarakatnya lebih baik. Indikasi ini misalnya bisa dilihat dari fenomena pengemis. Di sana barangkali tidak ada orang-orang yang mengemis dan meminta-minta.

Sedangkan di Kota Banda Aceh jumlah pengemis atau peminta-minta sedeqah mungkin cukup banyak. Maka kalau di Bali nol persen pengemis sehingga hal itu dianggap masyarakatnya paling sejahtera.

Kemudian variabel lain tentang kedamaian. Secara internasional negara yang paling damai adalah New Zeland sehingga negara ini dianggap paling islami di dunia. Sedangkan Indonesia menempati peringkat 110, mungkin hanya Malaysia yang berada pada urutan 30-an.

Bahkan Perdana Menteri New Zeland memberikan perlindungan dan kebebasan bagi umat Islam disana untuk melaksanakan ajaran agamanya. Dan rakyatnya hidup penuh toleransi. Adapun kejadian penembakan umat muslim di masjid beberapa waktu lalu itu dilakukan oleh warga negara lain yaitu WN Australia.

Lalu dalam konteks toleransi, oleh Lembaga Setara Institute yang dikomadani oleh Hendardi, aktivis sekaligus pengacara itu juga menempatkan Kota Banda Aceh sebagai daerah paling intoleran di indonesia. Untuk hasilnya survei tersebut, Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman merasa keberatan dan menganggap ngawur.

Aminullah Usman murka dan menggugat lembaga survei tersebut untuk menjelaskan kepada publik terutama Pemko Banda Aceh bagaimana metodologi yang dilakukan, namun sayang, gugatan Aminullah Usman itu tidak digubris.

Nah, jadi yang ingat saya sampaikan, kata Farid bahwa kita sebagai masyarakat Aceh yang mayoritas muslim mestilah memiliki akhlak, perilaku, dan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan syariat Islam. Termasuk didalamnya menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Namun sungguh sangat prihatin juga, fenomena yang kita lihat disekitar kita masih ada oknum masyarakat yang masih suka buang sampah sembarangan tempat bahkan diruang-ruang publik. Misalnya dipinggir jalan yang selalu ramai dilewati oleh pengguna jalan.

"Coba bayangkan sampah yang membusuk dan menebar bau yang tidak sedap. Lalu udara menjadi kotor dan menjadi sumber penyakit. Bukankah itu pembuatan atau perilaku yang tidak tepat sebagai seorang muslim? Kenapa tidak buang sampah didepan halaman masjid sekalian?" Gugat Farid.

Dengan demikian inilah hadirnya bulan ramadhan, ramadhan berasal dari kata yang memiliki arti membakar, terik panas, dan semacamnya. Membakar apa? Tentu membakar segala keburukan yang terdapat pada diri kita baik perilaku buruk, tamak, rakus, loba, dan dapat juga bermakna membakar dosa-dosa kita.

Hendaknya puasa itu membuat kita jadi lebih baik, dapat melakukan ibadah dengan disiplin. Sehingga hikmah ramadhan dapat terwujud dalam kepribadian umat Islam. Dan yang paling penting segala ibadah yang biasa dilakukan pada bulan ramadhan dapat ditingkatkan pula pada bulan-bulan di luar ramadhan. (*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun