Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Farid Wajdi Ibrahim Motivasi Jamaah Subuh Masjid Babul Maghfirah

7 April 2019   07:14 Diperbarui: 7 April 2019   07:31 89 2
Tokoh masyarakat Aceh sekaligus mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, M.A. memberikan tausiyah dihadapan jamaah shalat subuh di Masjid Babul Maghfirah Gampong Tanjung Selamat Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (7/4).

Farid Wajdi Ibrahim yang dikenal oleh masyarakat Aceh sebagai tokoh pendidikan, dan dai ini bercerita bagaimana perkembangan shalat subuh berjamaah di Kota Banda Aceh secara umum pada awal tausiyahnya.

Menurut pria yang sukses memimpin UIN Ar-Raniry menjadi kampus yang sangat diminati di Aceh selain Universitas Syiah Kuala. Selama beberapa tahun belakangan ini semangat berjamaah terutama shalat subuh dikalangan ummat Islam di Banda Aceh dan sekitar Aceh Besar meningkat tajam.

Majlis ilmu berupa tausiyah subuh di Masjid Babul Maghfirah Minggu pagi itu yang diberi nama Surah (subuh Maghfirah) diprakarsai oleh Badan Kemakmuran Masjid (BKM) yang baru saja terbentuk beberapa waktu lalu.

Dalam sambutan pembukaannya Ustaz Wirzaini menjelaskan secara singkat proses pembangunan masjid tersebut dari waktu ke waktu oleh panitia pembangunan masjid yakni orang-orang tua kita dulu sebagai bagian dari BKM.

Setiap periode panitia pembangunan selalu berupaya untuk menampungkan pembangunan fisik masjid, mulai dari periode waled, Tgk Musannif, sampai kini dipimpin oleh Amiruddin. Atas kerja keras dan dukungan ummat kini masjid Gampong Tanjung Selamat seperti layaknya masjid kecamatan. Begitulah indahnya masjid kita.

"alhamdulillah fisik pembangunan masjid kita sudah sangat bagus, masjid gampong serasa kecamatan. Lalu sekarang tugas kita adalah bagaimana mengisi masjid ini dengan jamaah", ujar Wirzaini

Dengan mengangkat tema tausiyah Shalat sebagai Solusi Kehidupan, Farid Wajdi Ibrahim memaparkan bagaimana hikmah shalat dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang melakukan shalat dengan baik dan benar.

Lebih lanjut beliau mengatakan jika shalat itu merupakan bentuk pengabdian manusia kepada Allah Swt yang telah menciptakannya. Sebagaimana dalam banyak riwayat dikisahkan tujuan Allah menciptakan manusia tidak lain hanya untuk mengabdi kepada Nya.

"Melalui shalat berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari akan mudah mendapatkan jalar keluar, bahkan dengan jalan yang tidak disangka-sangka." kata Farid dalam ceramahnya.

Sehingga dalam keseharian kita, apapun yang dilakukan hendaknya semua dapat dikategorikan sebagai ibadah. Makan, minum, kerja, tidur, bahkan buang air pun tergolong sebagai ibadah, asalkan semua itu diberikan nilai dan di format sebagai ibadah.

Dengan demikian hidup seorang muslim tidak terlepas dengan nilai-nilai ibadah. Itulah semangat yang diajarkan oleh shalat. Seluruh bacaan shalat semuanya dapat bermakna sebagai doa, zikir, dan penghambaan manusia kepada Tuhannya. Jadi antara hidup, ibadah, dan shalat merupakan satu kesatuan yang saling bersinergi.

Oleh karena itu penceramah mengajak semua jamaah yang datang ke masjid pagi itu untuk selalu berniat ibadah dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Selain itu dibarengi pula dengan sedeqah, infak, dan berhubungan baik (hablum minannas)  dengan sesama muslim dan masyarakat sekitar.

Pada akhir tausiyahnya Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, M.A. berpesan khususnya bagi masyarakat Tanjung Selamat agar dapat menjaga tatanan kehidupan sosial masyarakat agar semakin hari semakin baik. Rela berkorban demi masyarakat dan kepentingan bersama semisal mewaqafkan sebagian hartanya untuk kepentingan umum.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun