Program revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dicanangkan oleh rezim Jokowi-Jk dilatarbelakangi oleh fakta bahwa dimana negara maju telah menempatkan pendidikan vokasi sebagai basis bagi kemajuan negara mereka. Misalnya Jerman, kita bisa melihat hampir 80 persen pendidikan menengah di negara tersebut adalah SMK.
Dengan memajukan sekolah vokasi, pertumbuhan ekonomi Jerman semakin positif. Industri-industri Jerman digerakkan oleh lulusan SMK yang memiliki keahlian dalam industri manufaktur. Inilah rahasia kemajuan teknologi di negara bagian eropa tersebut.
Namun apakah di Jerman saja? Ternyata bukan hanya di Jerman, bahkan di Cina juga sangat support sekolah vokasi. Senada dengan Jerman, sekolah vokasi di Cina juga hampir 90 persen lebih. Dan hasilnya Cina mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi diatas rata-rata negara lain.