Entah berapa milyar seorang filantropi mampu menyumbang pada orang miskin, bila tidak diimbangi dengan pemberian pengetahuan, sumbangan tersebut akan habis untuk keperluan temporer karena pemakaian konsumtif, bukan produktif.
Selain itu, berdasarkan pengalaman sebagai guru kursus dan aktivis organisasi saya melihat bagaimana kurangnya kesadaran, terutama anak muda untuk memiliki pengetahuan secara maksimal. Akibatnya, mereka tidak berani untuk menginvestasikan uang mereka untuk hal yang bersifat akademis. Hal yang paling susah dalam membuat event adalah mencari sponsor untuk menekan biaya suatu tiket seminar. Anak - anak jaman sekarang lebih memilih untuk membeli kue dan kopi seharga 50.000 untuk diunggah ke media sosial dibandingkan memperoleh pengetahuan baru dengan harga yang serupa.
UNESCO memberikan hasil riset pada tahun 2012 bahwa Indonesia berada di posisi ke-62 dari 120 negara. Lembaga pendidikan perlu mengevaluasi diri untuk menciptakan atmosfer pendidikan yang kondusif. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pengetahuan itu sangat penting. Tapi kebanyakan orang ketika mendengar pendidikan atau pengetahuan, korelasi mereka adalah duduk di sebuah ruangan mendengar tutor mengajar dan harus segera dihafal untuk memperoleh hasil ujian yang bagus.
Kemajuan komputer oleh perusahaan - perusahaan terkemuka berkembang dengan sangat pesat. Mengingat 20 tahun yang lalu, komputer adalah sebuah alat raksasa dengan kecepatan yang sangat lambat dan jarang orang yang mengetahuinya.
Namun hari ini, komputer berkembang menjadi sebuah alat super canggih yang sangat handy dan memampukan orang untuk melakukan beberapa hal sekaligus. Perusahaan mampu terus menangkap kebutuhan orang saat ini.
Jika dibandingkan dengan proses pendidikan saat ini, proses pendidikan yang dilakukan 20 tahun yang lalu tak terlalu beda dengan proses pendidikan saat ini, terlebih bila tenaga pengajarnya sudah tua sehingga cenderung mempertahakan metode pengajarannya dari tahun ke tahun meskipun banyak pembaharuan kurikulum. Banyak tenaga pengajar yang sekedar menyelesaikan silabus dan program mengajar mereka.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah program dan silabus membiaskan tujuan utama pendidikan. Gol utama pendidikan adalah menciptakan generasi yang cakap secara skill dan karakter bukan sekedar jago mengerjakan ulangan dan lulus tepat waktu.
Disinilah peluang kursus untuk menjadi pionir, sebagai sebuah lembaga yang tidak terlalu mengikat waktu dan tidak berbiaya tinggi. Tujuan utama lembaga pendidikan adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, artinya ruangan bertembok, buku super tebal bukan sebuah hal yang mengikat.
Dalam proses pembelajaran saat ini, terdapat sebuah barier antara dosen dan mahasiswa. Hal ini membuat suasana dan atmosfer yang tidak kondusif. Sebagian murid merasa bahwa mereka terlalu bodoh sehingga tidak perlu mendengarkan, toh dosen juga tidak menghiraukan.
Sebagian murid lain merasa minder sehingga malu untuk banyak bertanya kepada dosen. Ketika ditanya oleh dosen sudah paham atau belum pasti mahasiswa akan menjawab ya sambil menganggukan kepala padahal kenyataannya mereka blank namun tetap respon untuk memberikan respek pada dosennya. Hal ini kelihatan ketika kursus, mereka mengeluarkan segala keluhannya. Mereka terus banyak bertanya selama kursus, sesekali bercanda dan curhat namun tetap fokus dengan topiknya sehingga bisa paham logika pelajarannya. Tenaga pengajar dalam sebuah lembaga pendidikan harusnya menjadi sahabat bagi mereka.
Hal yang membuat kagum adalah artikel pencipta world of warcraft. Mereka mengatakan bahwa hal yang mereka fokuskan ketika menciptakan games adalah bagaimana membuat games ini "menarik" perhatian pemainnya. Mereka bahkan konsultasi dengan ahli psikologis untuk membuat games yang membuat ketagihan. Artinya, fokus mereka bahkan bukan kualitas gamesnya sendiri melainkan hal teknis yang menarik perhatian pemainnya.
Lembaga pendidikan saat ini perlu fokus menangkap kebutuhan kebanyakan orang sehingga mampu menarik perhatian dan antusiame mereka. Aktivitas outdoor, video - video menarik dan praktik ke lapangan bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan orang saat ini.
Lalu, untuk menyesuaikan tingkat ekonomi penduduk Indonesia yang masih berkembang dan penduduk yang mampu namun enggan menginvestasikan uang mereka, kursus dengan harga terjangkau adalah solusinya. Perlahan - lahan kursus membantu masyarakat untuk menangkap pentingnya untuk memiliki pengetahuan.
Ajang miss universe adalah ajang kecantikan yang disukai banyak orang. Ketika ajang itu diadakan, ada 88 negara yang mengikuti. Telemundo company mencatat sebanyak 4.7 juta pasang mata menonton acara tersebut. Sayang bila kesempatan ini digunakan hanya untuk pencarian bakat semata yang bakal dilupakan untuk satu tahun selanjutnya. Bila tiap peserta tau tujuan utama mereka adalah untuk bekerja sosial, ajang tesebut adalah media yang sangat tepat berdiskusi secara internasional untuk penyelesaian masalah. Selama mereka memiliki waktu, mereka dapat memberikan apa yang dapat negara mereka lakukan dengan segala sumber dayanya.
Kerja sama antara Prancis, Amerika, Singapura, Malaysia, Jepang, dan Indonesia untuk menyelesaikan masalah pendidikan misalnya. Sesi tanya jawab yang hanya 30 detik dapat dimanfaatkan untuk menimbulkan kesadaran akan pentingnya sebuah solusi untuk penyelesaian masalah yang ada di dunia, daripada sekedar berpikir mati - matian kalimat - kalimat indah untuk menarik perhatian juri. Follow up setelah acara itu tentu sangat penting. Lagi - lagi ratusan juta pasang mata sedang menonton ini dengan antusiasme yang tinggi, sebab ini bukan acara diskusi negara lain yang kebanyakan orang akan enggan untuk memperhatikannya. Dan tentunya, kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu kunci untuk memampukan hal ini.
Kemampuan berbahasa inggris bukan lagi suatu hal yang diperdebatkan. Bahasa yang saat ini digunakan oleh lebih dari 400 juta orang (riset oleh English First) menjadi bukti bahwa kemampuan untuk berbahasa inggris menjadi sebuah kebutuhan tiap orang agar dapat survive di zaman seperti ini. Terlebih dengan MEA yang akan masuk ke Indonesia, bila kita ingin menjadi relevan dengan dunia ini maka kita harus mampu menjalin relasi dengan negara lain.
Bahasa menjadi salah satu faktor terpenting untuk berkomunikasi satu sama lain. Penelitian yang dilakuan Education First menandaskan bahwa Indonesia berada di posisi ke 28 dari 63 negara. Artinya Indonesia masih harus berbenah dari kemampuan bahasa Inggrisnya, terlebih dengan posisi Indonesia yang sangat strategis untuk jalur perdagangan.
Media sosial menjadi hal yang tidak asing lagi, barang ekpor impor menjadi hal yang sehari hari. Bahasa Inggris menjadi media untuk menjelaskan barang barang ini. Di dunia kerja pun syarat mampu menulis dan berbicara bahasa inggris pun lama lama menjadi standart yang umum dari tiap perusahaan, bukan sebuah poin plus lagi. Sehingga bila kemampuan bahasa inggris pun tidak bisa, kita menjadi sangat susah bersaing.
Intinya, bila ingin menjadi relevan dengan kondisi dunia ini, mengenal dan mendalami bahasa inggris menjadi prioritas kita.
Berdasarkan penjelasan fakta dan kejadian di atas, memiliki pengetahuan sangatlah penting untuk memampukan manusia bekerja secara maksimal sesuai potensi yang mereka miliki. Lembaga kursus menjadi jawaban untuk membantu orang belajar dengan menyenangkan, dilengkapi metode teknik yang seru yang tenaga pengajar yang bersahabat.
Salah satu kursus Inggris yang mencoba hal baru ini adalah WE Academy Saung Inggris. Kursus yang berposisi di kota Bandung ini mencoba menjawab kebutuhan anak - anak jaman ini yang membutuhkan teknik pengajaran yang lebih fun dan adventurous.
Diharapkan, dengan gaya kursus di tempat outdoor dan tenaga pengajar yang masih mudah mampu menyampaian akan pentingnya pengetahuan secara umum dan Bahasa Inggris spesifiknya terutama menjelang persiapan Masyarakat Ekonomi Asean. Dengan biaya yang terjangkau setiap lapisan masyarakat akan tertarik dan sadar sehingga untuk kedepannya Indonesia dapat menjadi negara yang maju dan disegani bangsa lain.
tulisan ini dibuat untuk mengikuti Saung Inggris National Essay Competition 2015
yang diselenggarakan www.wisdomnesiaenglish.com