Mendengar ini, mungkin sebagian besar mahasiswa kebakaran jenggot.
Kesal? Marah? Tersinggung? Terserah.
Setidaknya, diresapi dulu benar-benar kalimat di atas.
Yang dimaksud dengan sampah, bukan dalam artian bau, tidak berguna, & dilupakan orang. BUKAN!!!
Sebenarnya sampah itu memiliki segudang manfaat.
Didaur ulang untuk dijadikan produk baru? Bisa.
Diproses menjadi sumber energi? Bisa.
Menjadi sumber penghasilan? Bisa.
dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, masalahnya adalah sedikit sekali orang yang mengetahui potensi dari sampah.
Pada titik inilah mengapa saya bersikeras bahwa mahasiswa dan sampah bisa disetarakan.
Sedikit yang tahu, percaya, dan yakin pada potensi mahasiswa. Bahkan mahasiswa sendiri pun cenderung merendahkan potensi yang mereka punya.
- Mendapat segudang ilmu di perkuliahan, alih-alih memutar otak untuk mengaplikasikan ilmu tersebut, mayoritas mahasiswa malah berlomba-lomba jadi tukang fotokopi di kantor. Mentok-mentok disuruh bikin kopi. Kesal? Boro-boro. Seneng malah. Kerjaan gampang, dapet gaji setara UMR. (Ini otaknya kalo dijual pasti mahal, masih disegel.)