Babakan, Tangerang (18/7) -- Sampai tahun 2022, angka prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 24,4 persen. Padahal, standar angka yang ditoleransi WHO adalah dibawah 20 persen dan hal ini menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia masih mengkhawatirkan dan perlu dibenahi. Penyebab utama stunting adalah kurang gizi dalam waktu yang lama, pola asuh yang kurang efektif, tidak melakukan perawatan pasca melahirkan, dan gangguan mental dan hipertensi pada ibu, serta tingginya angka anemia pada remaja putri sebelum menikah sehingga pada saat hamil menghasilkan stunting.
KEMBALI KE ARTIKEL