Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

5-15 Menit Pemicu Maut!

4 Januari 2011   23:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:57 148 0

[caption id="" align="alignnone" width="238" caption="Kecelakaan Motor"][/caption]

Anda tinggal di Jakarta atau Anda adalah termasuk orang yang tiap hari melewati jalanan Jakarta? Berapa kali Anda melihat kecelakaan motor? Terus terang saya pribadi hampir setiap hari pasti melihat sendiri atau membaca dari berita tentang kecelakaan motor yang hmm… kayaknya ndak perlu diceritakan detail bagaimana kecelakaan itu terjadi… ngeri! Kalau tidak percaya, coba buka images di search-engine dan masukkan keyword: “kecelakaan motor”.

Kalau diperhatikan, sepertinya banyak dari para pengendara motor itu kalau sudah di jalanan jadi berubah brutal, liar, terburu-buru dan oleh karenanya tidak mengenal aturan. Aturan yang dalam berlalu lintas mengantisipasi kecelakaan, ketika aturan itu dilanggar, maka jadilah kecelakaan tidak dapat dihindarkan, bukan?

Bayangkan, sebagian besar para pengemudi motor itu adalah bisa jadi mahasiswa, remaja, pemuda, atau bapak kepala rumah tangga, yang kepergiannya membawa harapan bagi keluarganya. Namun, ternyata kepulangannya malah mengagetkan dan membawa kesedihan keluarga. Ada satu point yang menurut saya perlu didengungkan oleh tokoh masyarakat melalui budaya untuk mencegah kecelakaan, yaitu agar mencegah para pengemudi di jalanan terburu-buru dengan mepet waktu atau bahkan terlambat.

Semestinya para tokoh masyarakat, seperti mimbar pengajian atau taklim, dapat menyelipkan perlunya atau keharusan tidak buru-buru dengan menyiapkan waktu sekitar 5-15 menit dari keharusan waktu sampai di lokasi tujuan. Jadi, kalau misalnya kita mesti masuk kantor jam 8:00 pagi, dan waktu tempuh adalah 1 jam, seharusnya kita berangkat dari rumah setidaknya jam 6:45 pagi. Karena para pengemudi motor menjadi liar, berlomba menjadi paling cepat, tidak peduli melanggar rambu, ternyata hanya untuk mengejar waktu 5-15 menit ini saja!

Pengejaran waktu 5-15 menit itu ternyata mengubah pengemudi motor menjadi liar tidak mengenal aturan yang akan sangat berpotensi menjadi pemicu kecelakaan! Yah, pemicu kecelakaan dengan risiko akibat yang tidak dapat diprediksi, bukan? Padahal keluarga di rumah mengharapkan hasil dari aktivitas kita di kantor dengan mempersyaratkan keselamatan kita sampai di kantor dan balik lagi ke rumah.

Semoga bermanfaat!

Follow me on twitter: http://www.twitter.com/Cak_Usma

myFB: http://www.facebook.com/cak.usma

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun