Banyak yang menyebutnya dukun, tapi menurutku akan lebih sopan jika menyebutnya Praktisi Supranatural. Penghormatanku terhadapnya memang tampak berlebihan, tapi aku memberikan gelar itu bukan-lah tanpa alasan.
 Aku memang bukan orang alim, tapi aku sudah terlanjur memproklamirkan diri sebagai orang yang beriman sehingga pantang untuk mempercayai ucapan seorang pakar supranatural sepertinya, celakanya aku bukan hanya berhenti pada level mempercayai ucapannya tapi sudah pada level melakukannya, dan berkali-kali pula. Keberhasilan orang itu menggoyang imanku dengan melakukan ritual pesugihan itu aku anggap sebagai prestasi yang luar biasa. Sehingga, atas prestasi itu-lah maka aku menyematkan gelar kehormatan Praktisi Supranatural kepadanya.