Helm cakil / teropong sangat cocok bagiku untuk menunggangi sepedamotor GL Max dengan kondisi jalan tanah di hutan dan perkebunan dan jalan aspal rusak yang berdebu berat, perjalanan panjang, tantangan cuaca panas dan hujan. Meski terasa berat namun lambat laun kepala akan beradaptasi dengan sendirinya. Helm full face memberikan tingkat keamanan yang lebih dibandingkan helm half face. Aku sendiri mendapat pengalaman yang sangat berharga berkenaan dengan helm full face. Berkendara berboncengan dengan rekan menerobos gerimis hujan di malam hari dengan kondisi jalan yang rusak dan berlubang di sana sini. Tatkala asyik menggeber motor dengan kecepatan agak tinggi, mendadak muncul lubang lebar di depan. Aku mengerem ringan supaya tidak terpeleser dan terpikir lubang itu bisa dilewati. Dugaanku meleset, lubangnya terlalu dalam sehingga motor langsung menancap di dasar. Aku terjatuh dengan berpegangan sepedamotor dan terjerembab muka nyosor dulu ke tanah. Di sini terasa manfaatnya, jika aku memakai helm half face pasti gigiku akan rompal. Karena mengenakan helm full face maka mulut dan pipi terlindungi dengan baik.
Karena helm kedua sudah uzur, diputuskan mencari helm ketiga saat ada kesempatan bepergian ke kota Grogot. Mampir ke toko helm. Memang koleksi toko mayoritas adalah helm half face, sangat sedikit yang full face. Ada tiga helm full face yang dicoba, ada satu yang paling tertarik. Namun harganya terlalu mahal, lima ratus lima puluh ribu rupiah, merk NHK. Akhirnya turun ke helm kedua dengan merk tetap NHK, motif ukiran cawen warna biru dengan warna dasar hitam, seri Road Fighter. Selamat bertugas wahai helm.