Mohon tunggu...
KOMENTAR
Halo Lokal

LDII Gelar Rakornas Bahas Kondusivitas Jelang Pilkada Serentak 2024

22 September 2024   07:04 Diperbarui: 22 September 2024   07:13 147 0
Jakarta (22/9). Setelah Pemilu Presiden, Wakil Presiden, dan Legislatif 2024, masyarakat Indonesia kini bersiap menghadapi Pilkada Serentak 2024, yang akan digelar pada 27 November 2024 di 545 daerah, mencakup 37 provinsi, 416 kabupaten, dan 98 kota. Dinamika politik nasional yang berkembang menjelang Pilkada tersebut menjadi topik utama dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang digelar di Grand Ballroom Minhajurrosyidin, Jakarta, pada 20-22 September 2024.

Dalam Rakornas, Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso, menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan kondusivitas lingkungan, khususnya menjelang Pilkada. "LDII sebagai bagian dari elemen bangsa memiliki tanggung jawab untuk turut serta menjaga keamanan dan ketertiban di tingkat nasional, provinsi, serta kabupaten/kota," jelasnya.

KH. Chriswanto juga mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat, terutama warga LDII, dalam menyukseskan Pilkada dengan menggunakan hak pilih secara bijak. "Kami mendorong warga LDII untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik dan turut menjaga agar Pilkada dapat berjalan lancar dan damai," tambahnya.

Dalam Rakornas tersebut, KH. Chriswanto menegaskan bahwa LDII akan tetap bersikap netral aktif, yang berarti tidak memihak kepada calon atau partai politik tertentu, serta berperan aktif dalam menjaga persatuan dan perdamaian di tengah suasana politik yang memanas. "Netral artinya tidak berpihak, dan aktif artinya berperan dalam menjaga kondusivitas serta mengajak warga LDII berpartisipasi secara damai," tegasnya.

Ketua DPP LDII Korbid Hukum dan HAM, Ibnu Anwarudin, dalam sesi pembekalan kepada 200-an peserta Rakornas dari seluruh Indonesia, menekankan bahwa LDII adalah organisasi independen yang menjunjung tinggi sikap netral aktif. "Kami berpegang teguh pada prinsip netral untuk menjaga kredibilitas organisasi dengan tidak terlibat dalam politik praktis," ujar Ibnu Anwarudin.

Ia juga menekankan pentingnya pengurus LDII di seluruh tingkatan untuk memberikan pendidikan politik yang bijak kepada warganya, agar terlibat aktif dalam menjaga kerukunan dan tetap kompak di tengah kontestasi politik lima tahunan. "Pengurus LDII harus berperan sebagai penengah yang menjaga hubungan baik dengan semua pihak," tutupnya.(*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun