Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 350 peserta, yang terdiri dari pelajar, santri, mahasiswa, serta warga LDII Bali. Ketua DPW LDII Bali, H Olih Solihat Karso, menegaskan bahwa radikalisme dan terorisme adalah ancaman serius bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia menekankan pentingnya peran pemuda dalam mencegah penyebaran paham intoleransi dan radikalisme, khususnya di media sosial yang banyak diakses oleh generasi muda.
"Generasi muda LDII tidak boleh lengah dalam mencegah masuknya paham intoleransi dan radikalisme, terutama di media sosial. Media ini, selain memberi dampak positif, juga mempermudah penyebaran ajaran berbahaya. Pemuda LDII harus waspada agar tidak terjebak di dalamnya," ujar Olih Solihat.
Narasumber dari Densus 88 AT Satgaswil Bali, Darto, menambahkan bahwa pencegahan radikalisme bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan, tetapi juga membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk pemuda LDII Bali. Ia menekankan pentingnya memperkuat pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai pondasi dalam menjaga persatuan bangsa.
"Cara paling efektif menangkal paham intoleransi dan radikalisme adalah dengan memperkuat pemahaman tentang persatuan dan kesatuan serta nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tegas Darto.
Seminar ini mendapat sambutan antusias dari peserta yang hadir. Harapannya, generasi muda LDII Bali dapat semakin memperkokoh nilai-nilai toleransi dan ideologi Pancasila, serta turut berperan aktif dalam mencegah penyebaran paham radikalisme di masyarakat.
Meta Description:
LDII Bali bersama Densus 88 Anti Teror menggelar seminar “Antisipasi Ancaman Radikal Terorisme” dalam rangka pra Muswil IX LDII Bali. Acara dihadiri lebih dari 350 peserta untuk memperkuat pemahaman pencegahan radikalisme.
Keyword:
LDII, Densus 88, pencegahan radikalisme, seminar LDII Bali, ancaman terorisme, intoleransi, pemuda LDII, NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika