Alfin menilai acara ini menjadi langkah positif dalam pembinaan atlet tenis dan mencari bibit unggul di cabang olahraga tersebut. "Event ini sangat bagus untuk pembinaan dan pencarian bibit atlet tenis, khususnya karena pembinaan tenis junior masih kurang. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat mendorong prestasi atlet," ungkap Alfin.
Lebih lanjut, Alfin juga menyoroti dampak positif dari sport tourism yang dihadirkan oleh kegiatan berskala nasional ini. Menurutnya, dengan semakin banyak event serupa digelar di Banyuwangi, hal tersebut dapat mendorong kunjungan wisatawan sekaligus menggerakkan roda perekonomian lokal. "Banyak yang sebelumnya hanya mengenal Banyuwangi dari media sosial. Melalui event seperti ini, mereka dapat melihat dan merasakan sendiri keindahan serta potensi Banyuwangi," tambahnya.
Selain sebagai ajang kompetisi, *Tenis Eksekutif Games LDII 2024* juga menjadi momen silaturahmi antar warga LDII dari seluruh Indonesia. Wakil Ketua DPW LDII Jawa Timur, Misdi, menyatakan bahwa kegiatan ini sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. "Ini bukan sekedar pertandingan tenis, tapi juga ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga LDII," ujar Misdi.
Ketua DPD LDII Banyuwangi, H. Astro Junaedi, menyambut baik acara ini dan berharap dapat menjadi motivasi bagi generasi muda LDII untuk menghidupkan kembali olahraga tenis sebagai sarana silaturahmi dan rekreasi. "Kami berharap generasi muda terinspirasi dari ajang ini untuk terus mengembangkan minat dalam olahraga tenis," ungkap Astro.
Sementara itu, Ketua Tenis Eksekutif Games LDII, H. Anas Sulaiman, menjelaskan bahwa pertandingan dibagi dalam dua kelompok usia, yaitu di atas dan di bawah 60 tahun. Pada penyelenggaraan kali ini, kontingen DPD LDII Kota Cirebon berhasil menjadi juara 1, disusul oleh kontingen DPD LDII Kota Malang sebagai juara 2, serta juara 3 bersama untuk kontingen DPD LDII Kota Surabaya dan Kota Kediri. "Dengan total 200 peserta dari berbagai daerah, kami sangat bangga melihat antusiasme yang tinggi, termasuk peserta termuda dari Jakarta yang berusia 13 tahun dan peserta tertua dari Bandung berusia 80 tahun," jelas Anas.
Event ini diharapkan dapat menjadi pemacu semangat bagi generasi muda dan komunitas LDII untuk terus mengembangkan olahraga tenis di Indonesia.(*)