Yang bangkit di kala malam buta, Â
Menggenggam api di tangan kiri, Â
Menyalakan obor dalam sepi.
Siapa lagi kalau bukan kita, Â
Yang merangkai mimpi jadi nyata, Â
Menapak jejak di tanah kering, Â
Menyirami harap di musim gersang.
Dan kapan lagi kalau tidak sekarang, Â
Saat fajar masih mengintip di balik bukit, Â
Saat angin masih berbisik lembut, Â
Menyapa dedaunan yang mulai tersadar.
Dan kapan lagi kalau tidak sekarang, Â
Menyulam waktu dengan benang keberanian, Â
Menggubah lagu dalam irama perjuangan, Â
Menari di atas panggung kehidupan yang fana.
Siapa lagi kalau bukan kita, Â
Yang menabur benih cinta di ladang kemanusiaan, Â
Yang menenun kain persaudaraan, Â
Menghapus batas, meruntuhkan dinding kebencian.
Dan kapan lagi kalau tidak sekarang, Â
Saat hati masih penuh tekad membara, Â
Saat jiwa masih bebas melayang tinggi, Â
Menggapai bintang, meraih pelangi di ujung harapan.
Siapa lagi kalau bukan kita, Â
Dan kapan lagi kalau tidak sekarang, Â
Mari bersama kita ukir sejarah, Â
Dengan tinta emas di lembaran takdir, Â
Membingkai dunia dengan kasih dan asa.