Beberapa hari lalu banyak media membahas soal survei politik di Indonesia. Mereka menyayangkan banyak hasil survei yang tidak kredibel. Alasannya tentu saja karena lembaga survei tersebut merupakan titipan dari para atasan. Menurut Ade Armando, Pemred Majalah Indonesia 2014 dan dosen UI, banyak lembaga survei di Indonesia yang metode penelitiannya jauh dari standar internasional . Dengan begitu banyak hasil riset yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Bahkan Sekjen AROPI (Asosiasi Riset dan Opini Publik Indonesia) berani mengemukakan bahwa hasil riset tersebut adalah sampah[1].