Berpikir kritis melibatkan kemampuan menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi dengan bijaksana. Pada abad ke-21, hal ini melampaui konteks akademis tradisional dan meluas ke bidang pengambilan keputusan, inovasi, dan menavigasi dunia yang terus berkembang. Ini tentang mempertanyakan asumsi, mempertimbangkan berbagai perspektif, dan membuat penilaian yang tepat.
Di era yang penuh dengan informasi, pemikiran kritis adalah kompas yang memandu individu melewati kompleksitas data, membantu mereka memahami relevansi, keandalan, dan signifikansi. Keterampilan ini bukan hanya tentang apa yang harus dipikirkan tetapi, yang lebih penting, bagaimana berpikir kritis terhadap dunia di sekitar kita.
Pemecahan masalah adalah perwujudan praktis dari pemikiran kritis. Ini melibatkan penerapan pemikiran analitis untuk mengatasi tantangan, membuat keputusan, dan berinovasi. Dalam dunia nyata, individu seringkali dihadapkan pada permasalahan pelik yang menuntut solusi kreatif dan efektif.
Baik itu di tempat kerja, dunia akademis, atau kehidupan pribadi, kemampuan untuk mendekati masalah secara sistematis, memecahnya menjadi komponen-komponen yang dapat dikelola, dan merancang solusi yang tepat sangatlah berharga. Keterampilan pemecahan masalah memungkinkan individu untuk beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga, memanfaatkan peluang, dan memberikan kontribusi yang berarti bagi komunitas mereka.