Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Senyum Pak Tua

30 November 2014   19:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:26 38 1

Jangan kau tanyakan kenapa aku bisa hidup. Kalian selalu menganggapku musuh kalian yang terbesar. Tak sadarkah engkau? Bila engkau sakit, dan bocorlah dari dua lubang tubuhmu itu, apakah itu salahku? Kalian memang hanya bisa menyalahkan yang lain. Apakah karena Tuhan menciptakanmu sebagai makhluk yang lebih baik dari aku? Tunggu. Kau selalu berkata dirimu makhluk sempurna. Bolehkah aku tertawa? Aku akan tertawa sekeras-sekerasnya. Sempurna apanya? Kalian tak lebih dari makhluk yang diberikan kepala yang lebih besar dariku! Hati? Hati yang selalu kalian sebut nurani itu. Oh, masihkah ada hati nurani? Setelah kulihat kalian dengan mudahnya mencabut nyawa satu sama lain. Ada yang yang membunuh dengan cepatnya. Bahkan, adapula, saudaramu yang telah diatas, yang telah diawang-awang itu, yang terkadang kalian pikir mereka dewa, eh, ternyata masih membunuh saudaranya yang dibawah pelan-pelan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun