Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Najwa Adelia Puteri

18 Februari 2012   06:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:30 254 0
“Kamu nggak usah shalat di Masjid, kita jama’ah di kamar saja".
Petang itu, kami tidak jama’ah shalat maghrib di Masjid. Hamzah teman satu asrama, kupaksa untuk jama’ah berdua di kamar. Rencananya, dia yang akan mengantarku ke Terminal Giwangan, Yogyakarta.
Hujan sejak sore hari tadi belum juga reda. Masih menyisakan rintik yang terkadang menghujan dan kemudian merintik kembali. Namun rintik petang itu menjadi bentuk lain di bibir mereka, setiap rintik menjadi lafal tasbih, tahmid dan takbir di bibir muslimin-muslimat yang khusyu' di Masjid itu. Betapa terlihat nikmat dalam pandangan mata. Mereka terlihat seirama. Satu kata, satu perbuatan. Satu hati, satu tujuan. Ingin dekat dengan-Nya. Hilang sudah pangkat dan jabatan yang melekat. Bahasa, warna kulit dan status yang tersemat sirna seketika. Semua sama kecilnya, sama rendahnya di hadapan Dia, Pengasuh manusia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun