Begitu pintu biru di lipat, tampillah Obama anak Menteng menggandeng sang istri Michelle.
Inilah tokoh yang sejak pencalonan dirinya menjadi kandidat presiden 2008 lalu sudah membuat beberapa berita surat kabar menjadikannya halaman depan. Akhirnya mereka tiba juga di Jakarta.
Setelah disambut jabat tangan para pejabat militer, duta besar dan menteri, Obama bergegas masuk mobil Cadillac Limousine yang didisain khusus untuk Presiden Amerika Serikat. Mobil hitam ini dengan gagah berjalan beriringan bersama kurang lebih 40 mobil lain dan 20 an motor pengiring. Membuat jalanan Jakarta lengang dan hampir tanpa bunyi klakson selama Jalan Tol ditutup dari Halim sampai Istana Merdeka.
Tidurkah Obama di dalam Cadillac ? Setlelah mengarungi angkasa terbang dari India ?
Tidak ! Dia melihat Jakarta yang berubah, Dia membandingkan Jakarta setelah 40 tahun lebih meninggalkan kota ini. Dia tidak melihat lagi bemo dan becak. Bahkan begitu sampai di bundaran HI dia lihat bahwa HI sudah kalah tinggi dengan menara BCA, dan namanya sudah berubah menjadi HI-KEMPINSKY.
Untunglah Sarinah belum berubah nama menjadi Ann-Dunham Department Store. Sehingga dia masih sempat mengucapkan Sarinah dengan fasih dalam konferensi pers setelah bertemu dua muka empat mata dengan Presiden ESBEYE di tanggal keramat kesukaan beliau, tanggal 9.
Obama memang terbukti cerdas. Fakta bahwa dia masih fasih mengucap nasi goreng, ba(k)so, emping dan kerupuk, semuanya enak. Sayang Rambutan dia lupa. Sedangkan Es Kopyor kabarnya dia tidak makan banyak. Jika kita perhatikan wajah presiden ESBEYE malam itu terlihat berseri tersenyum selalu. Beda sekali dengan Mbak Mega yang terkesan serius tapi jarang bicara bahkan kepada Michelle di sebelahnya, mungkin karena Pak Pramono Anung lupa memeberikan transkrip percakapan untuk dihafalkan sedangkan Blackberry tampaknya Mbak Mega tidak menggunakan. Wisnu Nugroho, pengarang buku Tetralogi Pak BEYE sampai men-Tweeps, sering sering datang ya Obama, anda telah berhasil membuat wajah pak Beye kembali segar setelah setahun terakhir terlihat sendu.Kecerdasan dan Karisma seperti ini tampaknya memang tidak dimiliki setiap kepala negara. Tercatat kita baru punya Gus Dur yang kalau sudah cerita baik itu dalam jamuan makan malam maupun pidato, di luar negeri, membuat kepala negara terpingkal pingkal, sayangnya dalam pidato di dalam negeri beliau disiriki oleh Legislatif, sampai kena espulso (kartu merah) keluar dari istana dengan celana pendek tahun 2001.
Kepiawaian Obama mencapai titik kulminasi pada saat menjadi pembicara tunggal di Kampus Universitas Indonesia. Sebuah kampus yang sudah sejak lama mendapat nama alias Mafia Berkeley terima kasih kepada Soe Hok-Gie yang memberikan nama alias yang indah ini. Obama tampil disana dengan penuh karisma. Terima Kasih, Selamat Pagi, Seru Obama, sontak membuat Agnes Monica tertawa terkekeh lalu tanpa sadar mengucap NICE ! mungkin karena Agnes sedang latah menghafal baris demi baris menjadi pembawa acara di ajang American Music Awards, acara musik kelas dua di Amrik sana, yang masih kalah kelas dengan Grammy Awards, bahkan gosipnya juga kalah heboh dengan MTV Music Awards. Agnes seperti halnya generasi muda sekarang senang menggabungkan kata Indonesia dan bahasa Inggris. Generasi baru yang semoga tidak melupakan kekayaan bangsa dalam kata dan bahasa yang indah. Sebab menurut saya pribadi, bahasa merupakan karya adiluhung dari kumpulan budaya sebuah bangsa.
Dan seperti halnya Obama yang cuma tinggal 4 tahun di area Menteng Dalam, hanya kenal HI dan Sarinah, mengejar kerbau dan kambing, main di sawah menangkap capung, naik becak dan bemo, pesan sate dan baso dari tukang gerobakan. Berani dengan tegas mengatakan di depan 6000 orang dan jutaan lain dalam bahasa Indonesia yang fasih tanpa Aksen Lebay ala Cinta Laura maupun Olga Syahputra : Indonesia adalah Bagian Dari DIRI SAYA !
Semoga kita masih bisa mengatakan hal yang sama INDONESIA ADALAH DIRI SAYA !
Tanpa membedakan latar belakang, suku, ras , warna kulit, bentuk tubuh (lho ?)
Saatnya generasi kita yang maju sekarang, sebab memang begitulah waktu kita. Obama sudah menunjukkan kepada kita bedanya energi dan karisma pemimpin usia 50 tahun dibanding dengan pemimpin negara berusia 61 tahun juga dengan mantan pemimpin negara berusia 63 tahun.
Obama sudah membuktikan dirinya sebagai contoh pemimpin muda usia lebih luwes, bisa bersahaja, tidak lebay, toleran.
dan di negara dengan banyak bibit bebet bobot ini, sosok muda seperti itu tentu bukan satu dua orang saja !
Salam Gelosiana !