Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mulailah dengan Gagal

7 April 2010   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:56 77 0
Hampir 6 minggu yang lalu saya berdiskusi dengan teman lama di daerah Serpong sana. Dalam diskusi yang berlangung sekitar 3 jam dan di temani dengan 1 gelas kopi dan 3 botol bir itu, kami bicarakan hal sederhana tapi penting. Bagaimana membuat mahasiswa daerah mulai menulis, dan menjadi suka, lalu rajin menulis. Dan tanpa sadar sejak diskusi itu berakhir sampai saat ini saya telah menempuh perjalanan darat lebih dari 2500 km dan masih akan berlanjut.

Sebuah perjalanan yang tidak pendek. Dan juga tidak melulu berupa keberhasilan. Banyak kegagalan, bahkan sampai saya membuat tulisan ini. Dan itulah yang saya muiai dengan misi ini. Berani mulai dengan gagal.

Buat sebagian orang pemikiran saya ini tentulah dibilang sableng bin gendeng. Beberapa dengan sinis bilang, dibayar berapa lu? Yang lain menyahut, cium bau duit ga bos. Saya cuma bisa nyengir saja. Memang badai krisis kali ini menghantar saya jumpalitan. Dan seperti lagu Mbah Surip, saya mengalir saja digendong kemana-mana.

Saya pun tidak pusing bahwa hidup ini akan menggendong saya kemana. Saya justru lebih pusing melihat kenyataan bahwa betapa anak mahasiswa daerah begitu bingung ketika di minta untuk menulis. Kebanyakan bilang takut salah, astaga dalam hati saya berseru. Lalu batin saya berkata, anda ini bukan Tuhan Tuhan kecil.

Lupakah cerita bapak ibu dulu bahwa kita belajar berjalan dengan tubuh terhuyung seperti robot dan kadang terjatuh, lalu kita bangkit lagi tertawa, dan begitu terus sampai kita lancar berjalan. Semua mulai dari rasa ingin tahu yang besar, dan yang penting memang mulai dengan gagal.

Dan ingat sekarang anda berdiri di atas dua kaki anda !

Salam Gelosiana !!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun