sebenarnya satu hal yang menjadi ketakutanku yang paling besar adalah jika aku memberi tahu statusku pada keluargaku aku takut jika orang tuaku akan menjadikan banyak pikiran dan bisa-bisa mereka malah yang jadi sakit.,( seperti kita ketahui bersama,bagaimana stigma tentang HIV pada orang-orang dulu seperti prang tuaku,mereka hanya tahu bahwa orang yang terkena HIV pasti sebentar lagi akan mati.,dan aku takut orang tuaku akan berpikir jika aku akan mati dan tentu saja itu akan menjadikan beban yang lain buat mereka.,orang tua mana yang tidak sedih atau mempunyai beban pikiran yang berat saat tahu anaknya akan mati.). semoga dengan seiring berjalanya waktu aku bisa membuat mereka yakin bahwa aku baik-baik saja walaupun ada HIV di dalam tubuhku.
saat ini hanya kepada beberapa teman dekatku yg benar-benar paham mengenai HIV saja yang sudah tahu statusku.,aku dan temanku yang juga positif HIV ( seperti cceritaku di tulisan sebelumnya ) di waktu tertentu saja bicara membahas kondisi kami berdua.,karena memang kami belum mempunyai ruang untuk bebas membahas masalah HIV dengan sembarang orang..
stigma dan diskriminasi yang ada di daerahku masih begitu kental.,berbagai usaha telah kami coba untuk mengikis sdikit demi sdikit stigma dengan meminta bantuan dari puskesmas stempat untuk melakukan sosialisasi tapi tetap saja itu tidak terlalu berpengaruh.
maka dari itu banyak dari teman2 odha lain termasuk aku sendiri yang belum siap terbuka tentang status HIV kami kepada orang banyak.,stigma dan diskriminasi juga sangat mempengaruhi mental seseorang untuk menerima statusnya bahwa dia adalah odha, dan tidak sedikit yang malah menjadi depresi dan memperburuk kondisi kesehatannya yang akhirnya dia menjadi lemah dan meninggal..
dukungan dari banyak pihak sangat kami butuhkan untuk menguatkan mental kami dan membantu kami untuk bertahan., JAUHI VIRUSNYA TAPI JANGAN JAUHI KAMI..,