Saat ini, pendidikan tinggi mulai menerapkan kelas online dan sekolah umum menerapkan libur dan memberikann siswa-siswi mereka tugas untuk dikerjakan di rumah. Sedangkan pondok pesantren juga memilih keputusan yang sama. Di Kabupaten Tasikmalaya, dalam rangka merespon situasi dan kondisi yang sedang terjadi, dua pondok pesantren tersohor di kabupaten ini pada kahirnya memulangkan ribuan santri dan santriwati mereka.
Ribuan santri ini dipulangkan serentak pada tanggal 29 Maret 2020 kemarin dengan menggunakan armada bus ke daerah asal mereka masing-masing. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh pimpinan Pondok Pesantren Sukahideng, KH. Ii Abdul Basith wahab yang disampaikan melalui dewan santri, pondok pesantren telah memulangkan sebanyak 1.688 santriwan dan santriwati.
Sebagian besar dari santriwan dan santriwati yang dipulangkan tersebut bahkan berasal dari zona merah, di antaranya adalah wilayah Jabodetabek, Bandung Raya, Subang, Karawang, Purwakarta, Sukabumi, Cirebon, Kuningan, dan Indramayu. Pihak pondok pesantren telah menyiapkan 12 unit bus, 2 elf, dan 1 mini bus dalam rangka pemulangan ribuan santriwan dan santriwati ke daerah asal masing-masing tersebut.