Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah sebuah perguruan tinggi tertua yang didirikan sendiri oleh orang-orang Indonesia. Universitas yang terletak di Sleman, Yogyakarta ini memiliki sejarah yang berhubungan erat dengan sejarah Indonesia dimana para pendirinya berjuang untuk mendirikan dan mempertahankan keberadaan UGM. Nilai yang dimiliki universitas ini sesuai pula dengan nilai-nilai yang termuat dalam dasar negara kita, yaitu Pancasila.
Nilai-nilai UGM sebagai Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan, dan Universitas Pusat Kebudayaan merupakan guiding principle dari seluruh civitas Universitas Gadjah Mada. Predikat sebagai ‘Universitas Nasional’ ini bermakna sangat penting. Ini menunjukkan bahwa UGM akan terus berusaha untuk mempertahankan dan mengembangkan upaya persatuan dan kesatuan dari Bangsa Indonesia serta kemerdekaan NKRI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Cara yang dapat ditempuh ialah dengan tidak mengedepankan kepentingan pribadi atau golongan tertentu, tetapi tetap mengedepankan kepentingan nasional.
Sejarah berdirinya UGM, yang berkaitan erat dengan sejarah Indonesia, membuat universitas ini memiliki banyak sekali bukti sejarah penting yang juga merupakan koleksi milik negara. Untuk menjaga keutuhan dari bukti-bukti sejarah tersebut, UGM pun mendirikan museum. Tidak hanya itu, keberadaan museum ini dapat dijadikan pula sebagai sumber ilmu bagi masyarakat dan tempat pariwisata.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, UGM mendirikan sebuah museum baru, yaitu Museum UGM. Lokasi museum berada di rumah dinas Bulaksumur D6 dan D7. Bangunan yang digunakan untuk Museum UGM ternyata adalah rumah dari Iman Soetiknjo yang merupakan paman tiri dari Barrack Obama. Museum yang satu ini tergolong unik karena bangunannya yang berbentuk rumah kuno khas Jawa dan juga lokasinya yang strategis, yaitu berada di kompleks universitas.
Isi dari Museum UGM juga tidak kalah unik dengan museum-museum yang lain. Ada mesin tik Ki Hajar Dewantara, radio kuno, meja kerja Iman Soetiknjo, kursi dan alat-alat awal perkuliahan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, hasil karya dosen dan mahasiswa UGM, serta barang-barang lainnya. Yang paling menarik di museum ini adalah Ruang Barry, Barrack Obama kecil. Di dalam ruangan tersebut terdapat tempat tidur yang pernah digunakan Obama. Pada waktu libur panjang puasa tahun 1967 sampai 1969, Barrack Obama, yang merupakan Presiden Amerika Serikat saat ini, sering berkunjung ke Yogyakarta dan menginap di rumah Iman Soetiknjo, paman tirinya.
Walaupun belum diresmikan, Museum UGM telah sukses menyabet juara harapan dalam Festival Museum Goes to Campus 2013. Festival ini diadakan oleh Dinas Kebudayaan Yogyakarta pada tanggal 8 sampai 13 September 2013 di PKKH UGM. Tahun 2013 ini merupakan pertama kalinya UGM mengikuti festival museum. Ternyata cukup banyak sambutan dan dukungan masyarakat umum bagi Museum UGM, terutama dari para pelajar Yogyakarta.
Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang berbondong-bondong ke Museum UGM, mulai dari pelajar sekolah dasar sampai turis asing. Pada beberapa bulan yang lalu, ada belasan warga pelajar Amerika Serikat yang exchange ke Yogyakarta dan menyempatkan diri untuk mengunjungi museum. Bahkan Maya Soetoro, adik Barrack Obama, pada Juni kemarin datang ke Yogyakarta dan sempat mampir ke Museum UGM. Maya Soetoro juga menyatakan bahwa beliau merasa senang dapat mengunjungi Yogyakarta lagi setelah 23 tahun yang lalu.
Museum UGM, yang akan diresmikan pada Dies Natalis UGM ke-64 tanggal 19 Desember 2013 nanti, memiliki peranan penting bagi Universitas Gadjah Mada dan Indonesia. Menurut Prof. Suratman, Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Museum UGM menjadi harapan dan cita-cita bersama untuk mewujudkan semangat pengabdian dan dedikasi UGM untuk bangsa dan masyarakat. Selain itu, museum ini juga menjadi penguat jati diri UGM dan sumber inspirasi masa depan bangsa.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Universitas Gadjah Mada adalah universitas yang memiliki cerita sejarah yang juga berkaitan dengan sejarah Indonesia. UGM pun mendirikan sebuah Museum museum untuk melestarikan benda-benda peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan pendirian UGM. Sambutan dan antusiasme dari masyarakat juga cukup baik. Harapan ke depannya untuk Museum UGM adalah semakin banyaknya kunjungan dari masyarakat, khususnya dari mahasiswa UGM sendiri, sehingga dapat mengerti sejarah dan nilai-nilai ke-UGM-an.
Museum UGM siap menjadi inspirasi bagi masa depan Bangsa Indonesia!
Caecilia Westi Sekar Wangi
FEB Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Sumber: