Pertama-tama, privilage menciptakan ketidaksetaraan dalam kekuasaan dan kesempatan. Orang yang memilikinya cenderung memiliki akses yang lebih mudah ke pendidikan berkualitas, pekerjaan yang baik, layanan kesehatan yang memadai, dan banyak aspek lain dari kehidupan yang memberikan keuntungan kompetitif. Ini menciptakan ketidaksetaraan struktural yang sulit diatasi bagi mereka yang kurang beruntung.
Namun, menyadari privilage juga membawa tanggung jawab. Mereka yang sadar akan hak istimewa mereka memiliki kesempatan untuk menggunakan posisi mereka untuk membantu mengurangi ketidaksetaraan dan memberikan dukungan kepada mereka yang kurang beruntung. Dengan mengakui privilage mereka, individu dapat bekerja untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Ini melibatkan mengadvokasi untuk keadilan sosial, mendukung inisiatif yang berfokus pada kesetaraan, dan secara aktif berpartisipasi dalam upaya untuk mengatasi ketidaksetaraan yang ada. Dengan demikian, mendekonstruksi privilage adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih berkeadilan dan inklusif.