Peristiwa ini aku alami di tahun 1987, hampir 25 tahun yang lalu. Adalah Almarhum Mbah Sugeng, sosok yang paling dihormati di lingkungan keluarga besarku ketika aku masih tinggal di suatu desa yang masih dalam wilayah Kabupaten Purbalingga. Beliau ini adalah adik dari mbah kakungku (mbah iringan). Suatu ketika aku masih duduk di bangku SMP kelas II. Aku mulai mengenal permainan kartu remi. Ternyata bermain kartu remi mengasyikan, apalagi kalau menjadi pemenang. Karena keasyikan permainan yang tadinya hanya iseng-iseng sedikit demi sedikit menjadi berbayar (judi). Pada waktu itu, bermodal Rp. 1,000,- (seribu rupiah) aku bisa mendapatkan 5 ribu hingga 10 ribu dari kemenangan main remi. Namun yang namanya permainan kadang kalah-kadang menang, dan seringnya begadang menjadi malas sekolah ahirnya aku jatuh sakit, thypus. Dari sinilah kemudian orangtuaku mengetahui tabiat buruk selama ini, namun beliau tidak pernah menegur hanya setelah aku sembuh aku disuruh untuk main ke tempat Mbah Sugeng, mengantarkan rokok filter berjumlah 16 batang kesukaan Mbah Sugeng.