Beijau (musyawarah) pembentukan panitia penyelenggaraan pernikahan merupakan tahapan yang musti dilakukan oleh warga yang ingin melangsungkan pernikahan putra- putrinya di Bengkulu Selatan.
Pada acara beijau (musyawarah) ini seluruh penduduk warga satu kampung, terutama kaum bapak dan para pemuda diundang untuk hadir, yang biasanya digelar 1 sampai 2 minggu sebelum hari H pada malam hari.
Gelaran ini juga dikenal dengan " beijau adik sanak " karena cakupannya sudah cukup luas, baik yang diundang maupun materi bahasannya. Dimana 1 bulan sebelumnya sudah didahului beijau dengan jumlah peserta terbatas, yang lazim dikenal dengan " beijau adik beradik."
Adapun yang dibahas di acara " beijau adik sanak " tersebut bermacam-macam, dari penunjukan ketua kerja, penyambut tamu, penetapan juru angkat, sampai dengan juru masak nasi-gulai, dan lain-lain.
Sedangkan pemimpin " beijau " yaitu ketua adat atau orang yang dituakan dari awal sampai akhir dan setelah semua susunan keanggotaan panitia dianggap lengkap, baru kemudian disahkan oleh Kepala Dusun/Kampung.
Yang menarik dan sudah merupakan tradisi bahwa makanan yang disajikan di akhir acara beijau tersebut, disamping makanan ringan berupa kue-kue kering dan basah, yang harus ada yaitu makanan berkuah berupa lupis.
Lupis, adalah makanan berbentuk segitiga yang terbuat dari beras ketan yang dikukus, dimana sebelum dimasak, beras ketan yang sudah dicuci bersih dibungkus dengan daun pisang yang dibuat berbentuk segitiga.
Sementara itu, " teman " untuk menyantap lupis tersebut yaitu kuah manis encer yang terbuat dari campuran air, gula merah (aren) dan santan kelapa yang dimasak serta untuk menimbulkan aroma harum ada yang menambahkan dengan beberapa lembar daun pandan.
Juga, untuk merasakan sensasi nikmatnya menyantap lupis berkuah manis, ada yang menambahkan sedikit parutan kelapa diwadah lupis yang sudah menyatu dengan kuah manis.
Jadi " beijau " di masyarakat Bengkulu Selatan ini menempatkan kuliner lupis berkuah manis pada tempat yang istimewa.
Majulah kita semua.#