Serawai adalah salah satu suku bangsa Indonesia di provinsi Bengkulu yang terdapat di dua kabupaten yaitu Bengkulu Selatan dan Seluma.
Mata pencaharian penduduk Serawai yang berdiam di dua kabupaten tersebut umumnya petani, baik petani tanaman pangan maupun perkebunan dan juga peternakan serta perikanan.
Disamping itu ada juga yang berprofesi sebagai pegawai negeri, pedagang dan penyedia jasa lainnya, terutama yang tinggal di ibukota kabupaten, yaitu Manna untuk Kabupaten Bengkulu Selatan dan Tais untuk ibukota Kabupaten Seluma.
Meskipun dua kabupaten ini sama-sama dikatakan suku bangsa Serawai, namun dialektika bahasa yang digunakan sehari-hari berbeda, tapi perbedaannya tipis sekali. Artinya secara umum sama dan tidak akan menghambat dalam komunikasi langsung.
Seluma merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2003 yang silam. Jadi Bengkulu Selatan adalah " saudara tua " dari Kabupaten Seluma.
Oleh karena pernah satu kabupaten, maka budaya dan kebiasaan sehari-hari yang terdapat di masyarakat juga relatif sama, meskipun ada perbedaan, tapi tidak mencolok dan dapat diadaptasikan.
Salah satu tradisi yang masih eksis dan terpelihara di " Bumi Serawai adalah minta dua ' yaitu mengadakan jamuan makan minum dengan mengajak sanak famili, dan tetangga menjelang memasuki bulan suci Ramadhan.
Jadi dalam pelaksanaan " minta dua " ini warga yang diundang cukup terbatas dan sebelum sesi makan minum dimulai, maka sahibul hajat atau yang mewakili menyampaikan maksud dan tujuan dari mengajak hadir ke kediamannya.
Adapun intisari yang disampaikan oleh sahibul hajat, yaitu mohon do'a restu dari warga yang hadir agar dapat " menjalani ibadah puasa ramadhan dengan baik serta tidak ada halangan dan rintangan dari awal sampai akhirnya, juga mohon maaf bila ada kesalahan selama ini, sehingga ketika memasuki bulan suci ramadhan ada lagi persoalan yang mengganjal."
Kemudian salah seorang dari yang hadir atau biasanya Imam dilingkungan itu diminta untuk memandu do'a, memohon keselamatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Esa.
Tradisi minta dua (lidah serawai) atau kalau bahasa nasionalnya " minta do'a " ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat terutama yang tinggal di pedesaan. Sampai kapan tradisi warisan leluhur yang elok tersebut dapat bertahan ? hanya waktu dan generasi penerus yang dapat menjawabnya.
Majulah kita semua. #