Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Peduli

14 Januari 2024   07:02 Diperbarui: 14 Januari 2024   07:23 377 76
Peduli


Beberapa hari yang lalu keluarga besar Alumni Akademi Penyuluhan Pertanian Cibalagung Bogor tahun 1994 kembali ditimpah musibah dengan wafatnya Ibu Saepul Khodijah yang tinggal di Kota hujan Bogor, menyusul almarhum Eman Sulaeman di Ciamis Jawa Barat belum lama ini.

Mendapat kabar duka tersebut, spontanitas teman-teman almarhumah yang tergabung dalam whatsapp group " merogoh kantong " memberikan sumbangan sukarela, sebagai bentuk kepedulian kepada teman senasib seperjuangan dimasa silam.

Aksi spontanitas ini, sebenarnya bukan yang pertama kali melainkan sudah beberapa kali setiap ada teman yang wafat, maka gelar sumbangan sukarela ini dilakukan.

Mekanisme penyampaian sumbangan sukarela atau teman-teman menyebutnya uang takziah ini, mula-mula ditampung di rekeningnya Ibu Hj. Sri Suhersuswati (dulu waktu kuliah kami panggil mbak Sus, kini beliau sudah punya cucu 8 orang) yang tinggal di Jakarta Selatan.

Setelah uang yang terhimpun sudah dianggap " cukup, " baru kemudian ditransfer ke nomor rekening yang alamatnya dekat  dengan tempat tinggal almarhum atau almarhumah. Lalu disampaikan kepada keluarga musibah atau ahli waris uang dalam bentuk tunai.

Tidak seperti " uang takziah " untuk keluarga musibah almarhum Eman Sulaeman di Ciamis yang diwakili oleh Pak H. E. Kusnadi yang tinggal di Tasik Malaya. Untuk kali ini karena agak dekat barangkali dari ibukota negara, maka mbak Sus (Sri Suhersuswati) berinisiatif menyampaikannya ke kediaman almarhumah di Kota Bogor.

Kendatipun niat baik ingin langsung sampai ke kediaman almarhumah Bu Saepul khodijah tapi menemui hambatan karena terbatasnya lokasi parkir. Sementara untuk sampai kerumah putra putri Almarhumah juga sedang ada penutupan jalan dan jalan hanya satu arah. Maksud hati ingin memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai.

Solusinya bagaimana?

Bukan Eyang putri cucu 8, kalau cuma rintangan  " simil " itu  tidak dapat diatasi. Lalu disepakati dengan putra putri almarhumah untuk ketemuan di sebuah Alfamart di sekitar dekat situ dan di lobby Alfamart itulah disampaikan " uang peduli ' alakadarnya.

Pada kesempatan itu juga mbak Sus atas nama semua teman-teman yang berada diseantero negeri menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Bu Epul (panggilan almarhumah sewaktu kuliah) dan terimalah uang sejumlah alakadarnya ini sebagai wujud kepedulian teman-teman kepada almarhumah.

Menjawab wejangan mbak Sus yang asal Solo Jawa Tengah ini, tak urung putra putri almarhumah Rizki dan Novi merasa haru menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak /Ibu teman Mama (Bu Epul) yang peduli kepada Mama kami, yang sudah berpisah beberapa puluh tahun silam setelah tamat kuliah. Semoga Bapak/Ibu, teman-teman Mama dimudahkan segala urusannya, sehat selalu dan mudah rezekinya tutup Novi.

Tidak begitu lama setelah itu Bu H. Sri Suhersuswati pamit pulang kekediamannya di ibukota negara Jakarta, dengan melambaikan tangan dan lambaian itupun dibalas oleh Novi dan Rizki.

Majulah kita semua. #






KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun